Fungsi Tataniaga Pedagang Kabupaten

62 membeli kayu manis dari pedagang pengumpul tingkat desa dan ada juga yang langsung dari petani. Pada saluran pemasaran Ia dan Ib yang melibatkan pedagang pengumpul desa biasanya volume pembeliannya relatif kecil. Sedangkan petani yang menjual langsung ke pedagang kecamatan rata-rata penjualannya lebih dari 100 Kg. Harga beli pedagang pengumpul kecamatan adalah sebesar Rp 5.500,00-Rp 5.750,00. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang pengumpul kecamatan yaitu fungsi penyimpanan dan pengangkutan. Fungsi pengangkutan yang dilakukan oleh pedagang pengumpul kecamatan adalah dengan menjemput kulit kayu manis ke tempat penjualnya, petani, dan pedagang pengumpul desa. Sedangkan fungsi penyimpanan yang dilakukan yaitu menyimpan kayu manis di gudang yang telah disediakan sampai memenuhi kuota penjualan yang ditetapkan oleh pedagang tersebut, dan selanjutnya akan dijual ke pedagang kabupaten. Sebenarnya tidak ada kuota yang ditetapkan untuk penjualan ke pedagang besar kabupaten, kuota tersebut hanya ditentukan oleh seberapa besar keuntungan yang ingin diperoleh pedagang, karena dengan menjual lebih banyak juga mengurangi biaya pemasaran Fungsi fasilitas yang dilaksanakan oleh pedagang pengumpul kecamatan adalah fungsi permodalan, dan informasi serta penanggungan risiko. Pada umumnya pedagang kecamatan menggunakan modal sendiri dalam melaksanakan usahanya, namun ada juga yang mendapat bantuan modal dari bank. Fungsi informasi pasar yang dilakukan pedagang pengumpul kecamatan yaitu dengan memberikan informasi harga ke pedagang dibawahnya berdasarkan informasi yang diperoleh dari pedagang diatasnya. Risiko yang dimiliki oleh pedagang pengumpul kecamatan adalah risiko harga dimana harga sering berubah. Banyak pedagang yang suka menumpuk barang di gudang, untuk di jual di saat harga tinggi, namun jika harga jatuh tentu pedagang akan mengalami kerugian.

6.2.3. Fungsi Tataniaga Pedagang Kabupaten

Pedagang besar kabupaten merupakan pedagang yang memiliki peran yang cukup besar dalam sistem tataniaga ini karena langsung berhubungan dengan eksportir kayu manis di berbagai daerah. Pedagang besar kabupaten melakukan 63 berbagai fungsi dalam tataniaga kayu manis yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Tabel 12. Kualitas dan Harga Beli Kayu Manis di Tingkat Pedagang Besar Kabupaten Grade Harga Beli Pedagang Besar Kabupaten RpKg AA 10.000 KM 7.000 – 8.000 KF 7.000 – 7.500 KS 7.000 KA 6.500-7.000 KTP 6.000-6500 KB 5.500-6.000 KC 5.000 Sumber : Data Primer, 2012 diolah Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang kabupaten yaitu meliputi penjualan dan pembelian kayu manis. Pedagang kabupaten membeli kayu manis dari beberapa jenis penjual yaitu pedagang pengumpul kecamatan dan petani. Biasanya harga beli kayu manis oleh pedagang kabupaten yaitu sebesar Rp 6000,00-Rp 6.250,00 per kg. Pedagang besar kabupaten membeli kayu manis dari seluruh Kabupaten Kerinci. Setelah barang tersebut mencapai kuota penjualan yaitu minimal 10 ton kulit kayu manis kering satu truk, maka selanjutnya kayu manis akan dijual kepada eksportir di berbagai daerah. Eksportir kayu manis tersebar di Jambi, Lampung, Medan, Padang, Surabaya, dan Jakarta. Eksportir yang ada di Padang merupakan eksportir lama, namun eksportir di daerah lainnya merupakan eksportir baru. Harga beli rata-rata oleh eksportir Padang yaitu berkisar Rp 7.000,00-Rp 7.500,00 per kg. Harga jual sebenarnya ditentukan oleh grade dan kadar air dari kulit kayu manis itu sendiri. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang besar kabupaten yaitu fungsi pengangkutan dan penyimpanan. Fungsi pengangkutan yaitu pedagang besar kabupaten langsung menjemput kayu manis ke tempat penjual. Selain dijemput langsung ada juga yang menjual dengan langsung mengantarkan ke gudang 64 pedagang besar kabupaten. Pedagang kabupaten menggunakan mobil yang kapasitasnya dua ton kulit kayu manis untuk menjemput ke tempat pembeli. pedagang besar kabupaten yang menjual kayu manis langsung mengantarkannya kepada eksportir yang ditujunya. Pada umumnya penjualan ini menggunakan truk yang kapasitasnya 10-13 ton. Jika produksi kayu manis tinggi maka pedagang bisa menjual dua truk per minggu ke eksportir, atau tergantung permintaan. Selain itu, fungsi fisik yang dilakukan adalah fungsi penyimpanan. Barang yang sudah dibeli, disimpan di gudang. Setelah mencapai kuota penjualan yang ditetapkan oleh pedagang tersebut baru dijual. Lamanya penyimpanan tergantung kepada jumlah kulit kayu manis yang ingin dijual atau berdasarkan permintaan dari eksportir. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang besar kabupaten adalah fungsi permodalan, sortasi dan grading, penanggungan risiko dan informasi. Modal yang digunakan oleh pedagang besar kabupaten biasanya menggunakan modal sendiri dan bantuan dari bank atau pinjaman dari beberapa lembaga keuangan bukan bank. Besarnya modal yang digunakan adalah minimal Rp 150.000.000,00. Untuk memudahkan penjualan maka pedagang besar kabupaten melakukan fungsi sortasi dan grading. Pedagang mengelompokkan kayu manis berdasarkan grade yang sudah ditetapkan. Fungsi penanggungan risiko yang dilakukan adalah jika terjadi kerusakan ataupun penyusutan ini ditanggung oleh pedagang kabupaten. Sedangkan fungsi informasi yang dilakukan adalah memberikan informasi harga kepada pedagang dibawahnya dan petani berdasarkan informasi harga di eksportir. Pedagang besar kabupaten langsung berhubungan dengan eksportir, jadi jika terjadi spekulasi harga tentunya yang pertama kali diuntungkan adalah pedagang besar kabupaten.

6.2.4. Fungsi Tataniaga Eksportir