58
pengumpul kecamatan, pedagang pengumpul kecamatan nantinya akan menjual ke pedagang kabupaten, setelah mencapai kuota yang telah ditetapkan barulah
pedagang kabupaten menjual kepada eksportir, dan nantinya eksportir yang akan berurusan langsung dengan pasar luar negeri. Volume kayu manis yang
diperdagangkan adalah 21850 kg. Harga jual kayu manis dari petani ke pedagang kecamatan adalah Rp
5.750,00kg, harga beli oleh pedagang besar kabupaten adalah sebesar Rp 7.000,00kg, sedangkan harga jual eksportir sebesar Rp 11.000,00kg. Pada
umumnya sistem pembayaran yang dilakukan adalah sesuai dengan kesepakatan, sistem bayar tunai atau bayar sebagian. Jika pedagang kekurangan uang tunai
maka pedagang menawarkan untuk membayar sebagian dan jika petani bersedia untuk dibayar dengan jangka waktu seminggu tentu transaksi akan berlanjut.
Namun jika petani tidak bersedia tentunya akan mencari pedagang lain yang bisa membayar secara tunai. Sistem ini juga diterapkan untuk pedagang kecamatan dan
pedagang besar kabupaten.
6.1.4. Saluran IIb
Saluran ini merupakan bagian dari saluran sebelumnya, namun yang membedakannya adalah tujuan akhir dari penjualan produk ini yaitu pabrik sirup
kayu manis di Kerinci. Jumlah petani yang terlibat ada dua orang dan ada satu pedagang pengumpul kecamatan. Saluran ini merupakan saluran yang banyak
terdapat di Kecamatan Siulak dan Kecamatan Gunung Kerinci. Saluran ini masih jarang diterapkan karena pabrik sirup kayu manis yang ada belum mampu
menampung kulit manis yang ada di pasar Kabupaten Kerinci dan juga karena pabrik ini menghendaki kulit kayu manis dengan mutu yang bagus.
Harga jual kayu manis dari petani ke pedagang kecamatan adalah Rp 5.750,00kg, dan harga jual ke pabrik sirup kayu manis mencapai
Rp 10.000,00kg. Harga ini lebih tinggi daripada harga jual ke tingkat eksportir karena kayu manis yang akan diolah untuk menjadi sirup adalah kayu manis
dengan kualitas terbaik, dipilih kulit terbaik dari grade A.
59
6.1.5. Saluran III
Saluran pemasaran ini merupakan saluran yang paling bayak diterapkan dalam tataniaga kayu manis di Kabupaten Kerinci yaitu digunakan adalah dua
belas orang petani responden 40 persen dari total responden. Pada saluran pemasaran ini petani menjual kulit kayu manis kepada pedagang besar kabupaten.
Volume penjualan kayu manis adalah sebanyak 72.000 kgminggu. Biasanya pedagang kabupaten yang datang menjemput kayu manis ke lokasi petani dan
biasanya petani menjual ke pedagang langganannya sehingga petani tidak perlu terlalu lama melakukan tawar-menawar.
Harga jual oleh petani ke pedagang kabupaten adalah Rp 6.000,00kg, dimana harga ini adalah harga tertinggi yang diterima petani dibandingkan dengan
saluran lain, harga jual petani ke eksportir bisa mencapai Rp 7.500,00kg, sedangkan harga jual eksportir yaitu Rp 11.000,00kg. Sistem pembayaran yang
diterapkan tergantung pada kesepakatan anatar penjual dan pembeli. Ada dua sistem pembayaran yang digunakan yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem
pembayaran sebagian.
6.2. Fungsi-Fungsi Tataniaga