102
kebijakan  perusahaan  yang  melakukan  efisiensi  produksi  di  seluruh  sektor ekonomi  skenario 3  dan  kelompok  analisis  ketiga  adalah  kenaikan  TDL
yang  diikuti  kebijakan  pemerintah  dengan  menurunkan  pajak  produksi  PPN pada semua sektor ekonomi skenario 4. Analisis terhadap keempat skenario
kebijakan tersebut selanjutnya akan   dianalisis secara umum baik pada tingkat makro maupun sektoral pada kondisi jangka pendek dan jangka panjang.
6.2.1  Dampak Peningkatan Efisiensi di sektor Listrik.
Kenaikan harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya biaya operasional  sektor  listrik  dalam  membangkitkan  listrik,  yang  berdampak
pada  melonjaknya  subsidi  listrik  di  APBN.  Melonjaknya  subsidi  listrik akan  membebani  APBN,  sehingga  pemerintah  mengambil  kebijakan
kenaikan TDL  untuk membatasi subsidi yang harus dikeluarkan. Dari hasil simulasi  di  atas  kenaikan  TDL  berdampak  negatif  terhadap  kinerja
ekonomi  makro  dan  sektoral  di  Indonesia.    Kebijakan  kenaikan  TDL  ini harus melihat semua kepentingan, tidak hanya kepentingan PLN atau kepentingan
APBN namun juga harus memperhatikan kepentingan dunia industri nasional dan kepentingan masyarakat luas.
Melonjaknya  subsidi  listrik  di  Indonesia  dimungkinkan  adanya ketidakefisiensian  dalam  proses  produksi  maupun  distribusi  listrik.
Penggunaan  pembangkit  listrik  berbahan  bakar  minyak  BBM  yang harganya  semakin  tinggi    merupakan  sumber  ketidakefisiensian  dalam
proses  produksi.    Share  susut  energi  losses  listrik  hingga 10,13  persen menunjukkan  ketidakefisiensian  dalam  transmisi  dan  distribusi  listrik.
Subsidi  listrik  sebenarnya  bisa  dibatasi  dengan  meningkatkan  efisiensi produksi  di  sektor  listrik  sehingga  bisa  menekan  biaya  operasional.
Peningkatan  efisiensi  di  sektor  listrik    dalam  penggunaan  tenaga  kerja maupun  kapital  yang  produktif  mampu  menurunkan  biaya  pokok
penyediaan  listrik  BPP.  Penurunan  biaya  pokok  penyediaan  listrik  akan menyebabkan  penurunan  harga  output  listrik  sehingga  subsidi  listrik  bisa
dibatasi  tanpa  merugikan  PLN  maupun  masyarakat.  Kebijakan  efisiensi  di sektor  listrik  cukup  efektif  untuk  menghindari  kenaikan  TDL  tanpa
membebani APBN.
103
6.2.1.1    Dampak  Peningkatan    Efisiensi    di  Sektor  Listrik    terhadap Kinerja Ekonomi Makro di Indonesia.
Hasil penelitian dengan meningkatkan efisiensi produksi pada sektor listrik sebesar 10 persen berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia terlihat di
tabel  22.  Pada  jangka  panjang  maupun  jangka  pendek  peningkatan  efisiensi  di sektor  listrik  berdampak  pada  peningkatan  PDB  riil  masing-masing  sebesar
0,34  persen  dan  0,57  persen.  Peningkatan  PDB  riil  ini  didorong  peningkatan output  pada  seluruh  sektor  ekonomi  dan  peningkatan  total  konsumsi
rumahtangga.  Peningkatan  output  akan  mendorong  permintaan  tenaga meningkat,  sehingga  kebijakan  tersebut  pada  jangka  pendek  akan
meningkatkan total penyerapan tenaga kerja mencapai 0,64 persen. Tabel 22
Dampak peningkatan efisiensi di sektor listrik terhadap peubah- peubah ekonomi makro di Indonesia
DESKRIPSI Peubah Ekonomi Makro
SR LR
Neraca perdaganganPDB delB 0,00
0,00 Tenaga kerja employ
0,64 0,00
Indeks deflator PDB sisi pengeluaran p0gdpexp
-0,10 -0,10
Upah nominal p1lab -0,13
0,17 Indeks harga investasi p2tot
-0,04 -0,03
Indeks harga konsumen p3tot -0,13
-0,11 Indeks harga ekspor p4tot
0,01 -0,06
Upah riil realwage 0,00
0,29 Indeks volume impor x0cif_c
0,42 0,30
PDB riil penggunaan x0gdpexp 0,34
0,57 Konsumsi RT x3tot
0,79 0,68
Indeks volume ekspor x4tot -0,10
0,82 DAMPAK
Keterangan : SR = jangka pendek short-run
LR = jangka panjang long-run
Dampak  peningkatan  efisisiensi  di  sektor  listrik  pada  jangka  panjang semakin besar terlihat dari peningkatan PDB riilnya hingga 0,57 persen akibat
peningkatan  volume  ekspornya  sebesar  0,82  persen.  Peningkatan  volume
104
ekspor  ini  disebabkan  adanya  penurunan  harga  ekspor  sehingga  harga  output mampu  bersaing  di  pasar  internasional.  Penurunan  harga  investasi  akan
mendorong  penanaman  modal  pada  sektor  ekonomi  sehingga  perekonomian akan  berputar  dimana upah  riilnya meningkat  hingga 0,29 persen  pada jangka
panjang.
6.2.1.2  Dampak  Peningkatan  Efisiensi  di  Sektor  Listrik  terhadap Kinerja Ekonomi Sektoral di Indonesia.
Peningkatan  efisiensi  di  sektor  listrik  sebesar  10  persen  mendorong kenaikan  output  di  seluruh  sektor  ekonomi,  dimana  peningkatan  output  terbesar
terjadi  pada  sektor  listrik  itu  sendiri  karena  penurunan  harganya  meningkatkan permintaan akan listrik semakin tinggi. Efisiensi pada sektor listrik menyebabkan
harga listrik 900 VA ke bawah turun hingga 11,58 persen dan listrik 1300 VA ke atas  turun  24,97  persen. Turunnya  harga  listrik  mampu  menekan  biaya  produksi
sektor-sektor  pengguna  listrik,  sehingga  harga  output  tiap  sektornya  menurun sehingga permintaan output sektoral meningkat. Peningkatan output sektoral akan
diikuti dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja sektoral. Sebaliknya efisiensi di  sektor  listrik  menyebabkan  penurunan  penyerapan  tenaga  kerja  pada  sektor
listrik 1300 VA ke atas  hingga 23,86 persen pada jangka pendek. Pada listrik 900 VA  ke  bawah  penurunan  penyerapan  tenaga  kerjanya  jauh  lebih  sedikit  yaitu
sebesar 4,97 persen. Peningkatan  efisiensi di sektor listrik  mampu menurunkan harga outputnya
dan  berdampak  positif  pada  kinerja  ekonomi  sektoral.  Sebaliknya  jika  terjadi kebijakan  kenaikan  tarif  dasar  listrik  akan  berdampak  negatif  terhadap  kinerja
ekonomi sektoral karena adanya keterkaitan antar sektor ekonominya. Jika sektor listrik meningkatkan  efisiensi  sebesar 10  persen akan  mampu  menurunkan harga
listrik sebesar 24,97 persen sehingga subsidi listrik bisa dibatasi dan tidak terlalu membebani    APBN.  Dengan  peningkatan  efisiensi    di  sektor  listrik  maka
kebijakan  kenaikan  TDL  yang  berdampak  negatif  terhadap  perekonomian Indonesia  bisa  dihindari.    Kebijakan  efisiensi  akan  berdampak  positif  dalam
meningkatkan  output  sehingga  mendorong  penyerapan  tenaga  kerja  di  seluruh sektor kecuali sektor listrik itu sendiri.