Keseimbangan Konsumen exchange efficiency

24 menaikkan TDL ini sehingga untuk meminimisasi dampak terhadap perekonomian Indonesia dilakukan kebijakan kenaikan TDL yang berbeda pada tiap pelanggan. Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat idealnya juga merespon dengan kebijakan lain yang dapat meminimisasi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu sektor-sektor yang rentan terhadap kenaikan TDL ini juga harus melakukan kebijakan untuk meminimisasi dampaknya negatif terhadap kelangsungan produksinya terutama pada sektor industri yang merupakan motor penggerak pembangunan. Alasan ini yang mendasari penelitian ini dalam menfokuskan analisisnya pada kenaikan tarif dasar listrik dan respon kebijakan untuk meminimisasi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia Paparan di atas menjelaskan dasar dan alur dari kerangka pikir pada penelitian ini. Kebijakan kenaikan tarif dasar listrik sebagai salah satu strategi pemerintah dalam mengatasi defisit APBN, akan dianalisis menggunakan model CGE INDOTDL. Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian sebelumnya adalah rumahtangga dalam penelitian ini telah didisagregasi menjadi 2 kelompok yaitu rumahtangga berdaya listrik 900 VA ke bawah dan 1300 VA ke atas. Sektor listrik juga didisagregasi menjadi listrik yang berdaya 900 VA ke bawah dan listrik berdaya 1300 VA ke atas sehingga dalam melakukan shock kenaikan TDL hanya dilakukan untuk pelanggan yang berdaya 1300 VA sesuai dengan kebijakan pemerintah. Penelitian ini akan merepresentasikan proses evaluasi atas efektivitas pelaksanaan kebijakan kenaikan TDL 1 Juli 2010 yang diberlakukan berbeda pada tiap golongan pelanggannnya dan adanya kebijakan PLN meningkatkan TDL industri tanpa persetujuan DPR pada awal tahun 2011. Penelitian ini juga akan menganalisis implikasi kebijakan dari hasil simulasi yang dihubungkan kembali pada tujuan pemerintah menerapkan kebijakan kenaikan TDL dan respon kebijakan untuk meminimisasi dampak negatif terhadap perekonomian Indonesia.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan instansi terkait maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan, yaitu: 1. Tabel Input-Output I-O Indonesia tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 2. Tabel Input-Output I-O UKM Indonesia tahun 2003 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 3. Tabel Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE Indonesia tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 4. Data Produk Domestik Bruto PDB menurut lapangan usaha tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 5. Data Susenas tahun 2008 KOR dan Modul yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 6. Data Statistik PLN tahun 2009 yang bersumber dari PT. PLN 7. Data sekunder lain yang relevan dari berbagai sumber. 8. Parameter-parameter dugaan dari sistem persamaan yang didapat dari penelitian sebelumnya yang relevan.

3.2 Metode Pengolahan Data

Kenaikan TDL dan respon kebijakan untuk meminimisasi dampak negatif perekonomian Indonesia dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model CGE INDOTDL yang diambil dari model CGE INDOMINI Oktaviani, 2008 yang dikombinasikan dengan model CGE WAYANG Wittwer 1999. Model CGE INDOMINI menggunakan model dasar MINIMAL Horridge 2001, yang dikembangkan dengan cara menambahkan sejumlah sektor ekonomi komoditi sesuai dengan tujuan penelitian dimana rumahtangga hanya satu. Model CGE WAYANG merupakan model yang lebih komplek dimana rumahtangga telah didisagregasi. Model CGE dalam penelitian ini