Peranan Pemerintah dalam Perekonomian
20
juga berpotensi menurunkan konsumsi listrik dan permintaan tenaga kerja masing‐masing sebesar 6,70 - 13,40 persen dan 1,17 - 2,35 persen. Menurunnya
permintaan tenaga kerja itu merupakan upaya sektor industri melakukan efisiensi. Kenaikan TDL juga memicu industri mengurangi jumlah mesin produksi untuk
memangkas pemakaian listrik, sehingga kebutuhan terhadap mereka yang selama ini mengoperasikan mesin produksi juga berkurang. Sehingga, pengangguran dan
kemiskinan akan sangat berpeluang semakin meningkat. Floriasari 2009 dalam skripsinya yang berjudul dampak peningkatan
subsidi listrik terhadap distribusi pendapatan rumahtangga melakukan penelitian dengan menggunakan analisis Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE tahun 2005.
Hasil penelitiannya menunjukan kenaikan subsidi listrik akan menyebabkan kenaikan pendapatan tertinggi diterima oleh rumahtangga pengusaha golongan
atas yang berada di perkotaan sekaligus pemilik modal. rumahtangga buruh pertanian akan mendapatkan pendapatan terkecil. Kenaikan subsidi listrik
meningkatkan pendapatan namun kesenjangan pendapatan semakin lebar. Penelitian tentang mengukur dampak kenaikan tarif dasar listrik terhadap
konsumsi listrik dan pendapatan masyarakat yang dimuat dalam jurnal ekonomi dan moneter menggunakan metode analisis dampak dengan Social Accounting
Matrix SAM. Hasil penelitian tersebut menunjukan kenaikan TDL sebesar 10 persen berdampak turunannya income riil rumahtangga buruh tani sekitar 1,47
persen dan rumahtangga non pertanian golongan bawah turun 3,47 persen. Secara sektoral menyebabkan penurunan pada permintaan sektor - sektor ekonomi yang
akan mengurangi nilai balas jasa faktor produksi sehingga penerimaan para pemilik modal bisa berkurang sampai 3,52 persen. Kelompok masyarakat yang
paling banyak mengalami penurunan income riil adalah rumahtangga bukan pertanian golongan bawah yaitu turun sebesar 5,26 persen. Dampak kenaikan
TDL juga menyebabkan pengurangan balas jasa yang diterima perusahaan sekitar 1,46 persen. Makmun dan Abdurahman 2003
Sahara 2003, dalam tesisnya yang berjudul dampak kenaikan harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik, tarif telephon dan penyaluran dana kompensasi
terhadap ekonomi makro dan sektoral di Indonesia melakukan penelitian dengan menggunakan alat analisis utama Computable General Equilibrium CGE dengan
21
model INDOF Oktaviani 2000. Hasil penelitian menunjukan kebijakan menaikkan harga BBM, TDL dan tarif telephon yang dilakukan pemerintah
baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang berdampak negatif pada kinerja ekonomi makro maupun sektoral. Dampak yang ditimbulkan dari kenaikan
harga BBM lebih besar dari kenaikan TDL. Kenaikan TDL akan menyebabkan penurunan GDP riil sebesar 0,49 persen pada jangka pendek dan penurunan GDP
riil sebesar 2,21 persen pada jangka panjang. Kenaikan TDL direspon oleh rumahtangga dengan penurunan konsumsi disemua sektor ekonomi pada jangka
pendek sebaliknya pada jangka panjang berdampak pada peningkatan konsumsinya. Kenaikan TDL pada jangka pendek maupun panjang menyebabkan
penurunan penggunaan tenaga kerja pada semua jenis pekerjaan. Tribuana 2000 dengan menggunakan alat analisis utama Computable
General Equilibrium
CGE melakukan
pengkajian tekno
ekonomi ketenagalistrikan bidang harga jual tenaga listrik. Hasil Penelitian menunjukan
kenaikan TDL sebesar 1 persen menyebabkan GDP riil turun hanya sebesar 0,002 persen pada kondisi short run, dan turun sebesar 0,04 persen pada kondisi jangka
panjang. Untuk setiap 1 persen kenaikan TDL menyebabkan total investasi riil turun sebesar 0,01 persen pada kondisi jangka pendek dan turun sebesar 0,03
persen pada kondisi jangka panjang. Pada kondisi short-run, kenaikan TDL pengaruhnya relatif kecil 0,004 persen terhadap penurunan penggunaan tenaga
kerja, karena pada kondisi ini penggunaan kapital dan tenaga kerja relatif saling melengkapi. Pada kondisi jangka panjang, setiap 1 persen kenaikan tarif dasar
listrik mengakibatkan penurunan penggunaan tenaga kerja sebesar 0,065 persen. Penelitian ini memberi kesimpulan bahwa kenaikan tarif dasar listrik dampaknya
relatif baik terhadap kinerja sektor industri dan komersial, maupun terhadap kinerja perekonomian secara nasional
Perbandingan hasil-hasil penelitian di atas disajikan pada lampiran 6. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terlihat kenaikan TDL berpengaruh
terhadap inflasi, penurunan pertumbuhan ekonomi, penurunan konsumsi, penurunan permintaan tenaga kerja, dan penurunan investasi riil juga penurunan
pendapatan rumahtangga. Hasil penelitian tersebut menunjukan dampak kenaikan TDL cukup komplek namun pemerintah tetap melakukan kebijakan menaikkan