Data dan Struktur Data Model INDOTDL

37 Persamaan terakhir pada Blok Persamaan 6 menunjukkan bahwa perubahan nilai output, V1TOTi, adalah sama dengan penjumlahan dalam pengeluaran bahan baku dan faktor primer. Masing-masing bentuk persamaan pada sisi kanan persamaan adalah sama untuk 100 kali perubahan pengeluaran untuk beberapa input. Sisi kiri persamaan adalah sama untuk 100 kali perubahan dalam total biaya. Persamaan tersebut disebut sebagai persamaan ”zero pure profit” atau laba nol, yaitu keuntungan yang tidak memasukkan lagi input lain. Model juga mengasumsikan teknologi bersifat constant returns to scale CRS. Asumsi ini mengakibatkan harga output merupakan fungsi dari harga input, jika tidak ada perubahan teknologi.

f. Permintaan Rumahtangga

Rumahtangga diasumsikan memaksimumkan utilitas kepuasan dengan mengkonsumsi sekumpulan komoditi yang optimal, dengan kendala anggaran budget constraint. Utilitas diasumsikan menggunakan fungsi utilitas berjenjang dimana jenjang terluar merupakan kombinasi komoditi komposit yang menggunakan fungsi agregat Cobb Douglas, dan jenjang di bawahnya merupakan komposit komoditi dari sumber domestik dan impor yang menggunakan fungsi agregat CES untuk masing-masing komoditi komposit. Penjelasannya diilustrasikan pada Gambar 9. Sumber: Horridge, 2001 Gambar 9 Struktur permintaan konsumen rumahtangga berjenjang. … sampai Utilitas C E S Cobb Douglas Komodit i Komodit i C E S Komoditi Domestik 1 Komoditi Impor 1 Komoditi Domestik C Komoditi Impor C Bentuk Fun g Input atau 38 Barang C yang dikonsumsi oleh rumahtangga bawah maupun rumahtangga atas terdiri dari 21 komoditi komposit. Rumahtangga memaksimumkan utilitas dengan anggaran tertentu dan diasumsikan bahwa masing-masing komoditi yang dikonsumsi menghasilkan biaya minimum. Dengan fungsi CES preferensi yang berlaku merupakan konsumsi antara komoditi domestik dan impor. Konsumen diidentifikasi sebagai pengguna u = “rumahtangga bawah dan rumahtangga atas atau HouseHB dan HouseHA”. Persamaan E_x dalam Blok Persamaan 3 didahului dengan memberikan instruksi all,c,COM all,s,SRC all,u,LOCALUSER. Didalam LOCALUSER, semua pengguna telah dimasukkan kecuali untuk ekspor. Oleh karena itu, komposisi Armington di masing-masing komoditi komposit digunakan konsumen yang sudah ditentukan pada Blok Persamaan 3 Lampiran 1. Struktur permintaan konsumen dalam bahasa tablo seluruhnya dijelaskan pada Blok Persamaan 7 Lampiran 1. Kendala anggaran yang dihadapi pada tiap kelompok rumahtangga adalah nilai total pembelian tiap kelompok rumahtangga merupakan peubah eksogen bagi rumahtangga. Model CGE INDOTDL ini tidak menghubungkan antara pengeluaran rumahtangga, artinya tidak ada keputusan menabungmengkonsumsi. Kesediaan anggaran untuk dikonsumsi pada tiap kelompok rumahtangga dinyatakan dalam bentuk nominal W3TOT_hh. 17 . 3 .......... .......... ......... ; , _ _ 3 , _ HH u COM c HH c S P HH TOT xW a HH c S X c    18 . 3 .......... .......... , _ , _ 3 3        HH u COM c HH c S P HH c S X TOT P TOT X di mana: X_Sc,HH = jumlah komoditi yang dikonsumsi tiap kelompok rumahtangga. P_Sc,HH = harga komoditi yang dikonsumsi tiap kelompok rumahtangga. W3TOT_HH = anggaran yang tersedia untuk konsumsi perkelompok rumahtangga. X3TOT = konsumsi riil total rumahtangga. P3TOT = harga konsumen. a c = pangsa anggaran rumahtangga untuk komoditi c. 39 HH = rumahtangga bawah, rumahtangga atas Harga ditingkat pengguna akhir disebut harga pembeli purchases price yang bebeda dengan harga ditingkat produsen. Rumahtangga merupakan pengguna akhir dimana harga diterima antara kelompok rumahtangga bisa berbeda-beda. Pebedaan itu bisa karena adanya perbedaan rate pajak atau subsidi yang melekat pada barang yang dikonsumsi perkelompok rumahtangga. Harga barang ditingkat pembeli pada tiap kelompok rumahtangga dirumuskan : V3PURc,s,up3c,s,u = V3PURc,s,u[pc,s+f3taxc,u] …..………..3.19 V3PURc,s,u = USEc,s,u+ V3TAXc,s,u …………….3.20 HH u SRC s COM c    , , dimana : V3PUR = nilai pembelian ditingkat rumahtangga. V3TAX = nilai pajak rumahtangga. f3tax = shifter pajak rumahtangga p3 = harga pembelian ditingkat rumahtangga.

g. Permintaan Ekspor

Model CGE INDOTDL menggunakan fungsi permintaan dari luar negeri ekspor untuk komoditi produksi domestik sangat sensitif terhadap harga. Jika harga komoditi domestik meningkat secara relatif terhadap harga dunia, maka permintaan ekspor akan menurun. Persamaan E_x4a pada Blok Persamaan 8 Lampiran 1 menunjukkan slope negatif permintaan luar negeri untuk ekspor, pada tingkat level, persamaan akan menjadi sebagai berikut: … .3.21 merupakan elastisitas permintaan artinya ekspor komoditi c merupakan fungsi yang menurun terhadap harga mata uang relatif, , relatif harga domestik terhadap harga dunia WORLDc. Nilai tukar PHI merupakan konversi mata uang domestik terhadap mata uang asing.