Keseimbangan Simultan production-mix efficiency

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan instansi terkait maupun hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan, yaitu: 1. Tabel Input-Output I-O Indonesia tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 2. Tabel Input-Output I-O UKM Indonesia tahun 2003 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 3. Tabel Sistem Neraca Sosial Ekonomi SNSE Indonesia tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 4. Data Produk Domestik Bruto PDB menurut lapangan usaha tahun 2008 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 5. Data Susenas tahun 2008 KOR dan Modul yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. 6. Data Statistik PLN tahun 2009 yang bersumber dari PT. PLN 7. Data sekunder lain yang relevan dari berbagai sumber. 8. Parameter-parameter dugaan dari sistem persamaan yang didapat dari penelitian sebelumnya yang relevan.

3.2 Metode Pengolahan Data

Kenaikan TDL dan respon kebijakan untuk meminimisasi dampak negatif perekonomian Indonesia dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan model CGE INDOTDL yang diambil dari model CGE INDOMINI Oktaviani, 2008 yang dikombinasikan dengan model CGE WAYANG Wittwer 1999. Model CGE INDOMINI menggunakan model dasar MINIMAL Horridge 2001, yang dikembangkan dengan cara menambahkan sejumlah sektor ekonomi komoditi sesuai dengan tujuan penelitian dimana rumahtangga hanya satu. Model CGE WAYANG merupakan model yang lebih komplek dimana rumahtangga telah didisagregasi. Model CGE dalam penelitian ini 26 sebagian besar menggunakan model CGE INDOMINI hanya ada beberapa persamaan rumahtangga diadopsi dari model CGE WAYANG sehingga diperoleh model CGE INDOMINI yang rumahtangganya telah didisagregasi menjadi dua. Dalam model CGE INDOTDL rumahtangga didisagregasi menjadi 2 golongan menurut kelompok daya listrik yang tersambung. Setelah data disusun sesuai dengan kebutuhan matrik data dalam model CGE INDOMINI, selanjutnya diolah running data dengan menggunakan software GEMPACK Sahara dan Oktaviani 2008. Solusi yang diperoleh dari hasil pengolahan data ini merupakan respons dari simulasi kebijakan yang dianalisis. Perangkat lunak software yang digunakan dalam penelitian adalah Microsoft Word 2007, Microsoft Excell 2007, SPSS 13.0 dan Gempack versi 10.0. Data yang dimasukkan ke dalam model CGE INDOTDL adalah Tabel I-O tahun 2008, Tabel I-O UKM tahun 2003, Tabel SNSE tahun 2008 dan Data Susenas tahun 2008 yang bersumber dari BPS dan beberapa sumber data lainnya seperti elastisitas. Penyusunan data diawali dengan melakukan disagregasi dan agregasi sektor dimana untuk memadukan agregasi yang digunakan pada model dengan Tabel I-O dan SNSE maka dilakukan pemetaan tabel sehingga lebih mudah menghitung nilai agregasi dari sektor-sektor perekonomian tersebut. Klasifikasi sektor ekonomi komoditi yang terdapat di Tabel I-O tahun 2008 maupun sektor produksi pada SNSE tahun 2008 akan didisagregasi dan agregasi menjadi 21 sektor penelitian. Disagregasi dilakukan pada sektor listrik, gas kota dan air menjadi 4 sektor yang terpisah pada Tabel I-O tahun 2008 dari 66 sektor menjadi 69 sektor sedangkan pada tabel SNSE tahun 2008 dari 24 sektor produksi yang ada menjadi 27 sektor produksi. Dari hasil disagregasi sektor pada tiap tabel kemudian dilakukan agregasi menjadi 21 sektor. Pada model ini input primer faktor produksi yang digunakan hanya terdiri dari kapital dan tenaga kerja. Faktor kapital meliputi pembayaran atas lahan dan sewa barang modal yang digunakan dalam proses produksi oleh masing-masing sektor. Pembayaran atas faktor tenaga kerja meliputi upah dan gaji yang dibayarkan oleh masing-masing sektor atas penggunaan input tenaga