Tabel Input-Output Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Tabel I-O UKM Tahun 2003 Struktur Input-Output

65 Armington untuk tiap komoditas dalam penelitian ini, mengikuti model yang dikembangkan oleh Oktaviani 2000. Nilai elastisitas Armington diestimasi dengan menggunakan data time series yang tersedia. Elastisitas Armington diestimasi dengan data volume dan harga barang impor serta data produksi dan harga barang domestik. Nilai parameter elastisitas tersebut disajikan pada 9. Tabel 9 Parameter elastisitas yang digunakan dalam model Armington Substitusi Input Primer Permintaan Ekspor 1 Pertanian 2,81 0,50 4,33 2 Pertambangan dan penggalian 1,70 0,50 3,13 3 Industri makanan, minuman dan tembakau 1,97 0,50 4,71 4 Industri tekstil, pakaian dan kulit dan pemintalan 4,10 0,50 7,30 5 Industri Bambu, Kayu, rotan Barang dari Kayu 3,20 0,50 6,00 6 Industri kertas, barang dari kertas dan karton 3,00 0,50 5,50 7 Industri Kimia, Pupuk,dan hasil kilang 3,00 0,50 5,70 8 Industri barang karet , plastik mineral bukan loga 3,00 0,50 7,40 9 Industri semen 3,00 0,50 1,60 10 Industri logam dasar besi dan baja bukan besi 4,20 0,50 7,40 11 Industri barang dari logam 4,20 0,50 7,20 12 Industri mesin, alat-alat, perlengkapan listrik dan alat p 4,30 0,50 7,90 13 Industri lainnya 4,40 0,50 7,40 14 Listrik berdaya 900 VA kebawah 6,00 0,50 5,70 15 Listrik berdaya 1300 VA kebawah 6,00 0,50 5,70 16 Gas kota air 6,00 0,50 5,70 17 Bangunan 3,00 0,50 2,50 18 Perdagangan, hotel dan restoran, 2,00 0,50 2,50 19 Pengangkutan dan komunikasi 1,90 0,40 3,80 20 Lembaga keuangan, real estat dan jasa perusahaan 1,90 0,40 3,80 21 Jasa lain 1,90 0,40 3,80 Elastisitas Sektor penelitian No Sumber: Oktaviani, 2000 dimodifikasi

4.10.2 Elastisitas Substitusi Input Primer

Elastisitas substitusi input primer menunjukkan bagaimana respon dari setiap input pada setiap sektor akibat perubahan harga input. Pada fungsi 66 produksi CES, faktor primer disubstitusi sesamanya dengan elastisitas substitusi yang konstan. Nilai yang sama juga diberlakukan untuk semua faktor yang saling berpasangan. Biasanya nilai yang digunakan untuk elastisitas ini adalah 0,5. Kisaran nilai 0,5 tersebut telah digunakan dalam model ORANI, ORANI-F dan ORANI-G pada perekonomian Australia [Horridge et al 1993 dan Horridge et al 1997 dalam Delis 2008]. Penentuan nilai elastisitas substitusi input primer dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Oktaviani 2000. Nilai elastisitas substitusi input primer masing-masing sektorkomoditas disajikan pada Tabel 9.

4.10.3 Elastisitas Permintaan Ekspor

Elastisitas permintaan ekspor menunjukkan respons permintaan komoditas ekspor terhadap perubahan harganya di pasar internasional. Pada perekonomian internasional, Indonesia diasumsikan sebagai negara kecil, sehingga ekspor Indonesia tidak akan memengaruhi harga dunia. Nilai elastisitas permintaan ekspor dalam penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Oktaviani 2000, yang diestimasi dengan menggunakan data volume dan nilai ekspor. Elastisitas permintaan ekspor masing-masing sektorkomoditas disajikan pada Tabel 9.

4.11 Membuat File Header Array

File header array merupakan file yang memuat matriks-matriks data dasar dan set dari setiap komoditas, industri, pengguna, sumber komoditas beserta faktor produksi input yang digunakan. Pada umumnya dimensi matriks-matriks yang terdapat pada data dasar berukuran dua dimensi, tetapi beberapa matriks memiliki ukuran tiga dimensi. File ‘har’ telah dibuat sedemikian hingga memungkinkan untuk membuat data dasar yang memiliki dimensi matriks lebih dari dua. Setelah semua data dasar yang dibutuhkan tersedia, maka prosedur yang dilakukan untuk membuat file header array adalah sebagai berikut: 1. Melakukan entry data terhadap data pada Tabel I-O Indonesia tahun 2008 ke dalam software excel 2007. Tabel I-O yang digunakan adalah Tabel I-O transaksi total dan Tabel I-O transaksi domestik atas dasar