Klasifikasi Sumber KONSTRUKSI DATA DASAR

5. GAMBARAN UMUM KETENAGALISTRIKAN DI INDONESIA

Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan distribusi pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Pembangunan ekonomi merupakan prioritas utama bagi bangsa Indonesia dalam merealisasikan kesejahteraan masyarakat karena dengan lancarnya pelaksanaan pembangunan di bidang ekonomi, diharapkan akan secara langsung berpengaruh terhadap tingkat pendapatan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan tidak dapat dipungkiri bahwa energi merupakan salah satu syarat utama, terutama setelah menjadi energi listrik. Listrik merupakan tulang punggung bagi awal dan kelanjutan pengembangan industri dan tingkat hidup masyarakat. Hal ini dikarenakan energi listrik merupakan bahan bakar bagi industri sehingga tersedianya tenaga listrik akan memudahkan perkembangan industri yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu adanya penerangan listrik memungkinkan masyarakat melakukan aktivitas di malam hari yang akan dapat menambah penghasilan. Konsumen listrik dibedakan menjadi dua kelompok yaitu kelompok pertama merupakan kelompok konsumtif, termasuk di sini adalah rumahtangga yang menggunakan listrik untuk penerangan dengan pola permintaan cenderung pada malam hari. Kelompok yang kedua adalah kelompok produktif, termasuk disini adalah industri yang komersial yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga proses produksi dengan pola permintaan cenderung siang hari. Hayati, 2008. Listrik merupakan komoditi yang vital dan merupakan barang publik yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang bersifat natural monopoli dimana distribusi dan transmisinya tidak dapat dilakukan oleh banyak perusahaan. Di Indonesia perusahaan pembangkit listrik lebih dari satu tetapi yang mendistribusikan listrik kekonsumen listrik hanya PLN. Monopoli listrik oleh PLN ini bertujuan agar kesejahteraan masyarakat dapat diutamakan karena pemerintah dapat memberikan harga yang sesuai daya beli masyarakat melalui kebijakan tarif dasar listrik TDL yang berbeda pada setiap kelompok pelanggan listrik. 74

5.1 Sistem Ketenagalistrikan Indonesia.

Sistem ketenagalistrikan di Indonesia dikelola oleh PT. PLN yang melakukan transmisi dan distribusi listrik kepada seluruh masyarakat Indonesia. Penyediaan energi listrik oleh PLN bersumber dari listrik yang diproduksi sendiri maupun yang dibeli dari perusahaan listrik swasta luar PLN. Tahun 2009 jumlah energi listrik yang diproduksi sendiri sebesar 120.628 GWh 77 persen, dari jumlah tersebut 38 persen diproduksi oleh PLN Holding dan 62 persen diproduksi anak perusahaan yaitu PT. Indonesia Power, PT. PJB, PT. PLN Batam dan PT. PLN Tarakan. Energi listrik yang dibeli dari luar PLN sebesar 36.168 GWh 23 persen, dimana pembelian terbesar berasal dari PT. Jawa Power di Jawa Timur yaitu mencapai 25,2 persen dan PT. Paiton Energy Company sebesar 24,8 persen. Tabel 10 Komposisi energi yang di produksi menurut pembangkit PLTA PLTU PLTG PLTGU PLTP PLTD Total 2004 9,60 44,73 3,41 32,97 3,38 5,91 100,00 2005 10,01 43,05 6,15 31,85 3,06 5,87 100,00 2006 8,62 46,98 4,95 30,41 3,09 5,95 100,00 2007 9,84 48,35 4,38 29,05 2,95 5,42 100,00 2008 9,48 46,19 4,69 31,53 2,99 5,13 100,00 2009 8,93 45,88 6,77 30,10 3,04 5,29 100,00 Komposisi Energi yang diproduksi persen Tahun Sumber : Diolah dari Statistik PLN tahun 2009. PLN dalam memproduksi listrik menggunakan bermacam jenis pembangkit listrik sesuai dengan kondisi wilayahnya. Tahun 2009, energi listrik paling besar yaitu hampir 46 persen dihasilkan oleh PLTU yang berbahan bakar utama batubara. PLTGU merupakan pembangkit listrik yang bahan bakar utamanya gas alam dan batubara, menduduki peringkat kedua dalam menghasilkan energi listrik dengan share sebesar 30 persen. PLTA dengan biaya produksi paling murah hanya memiliki share sebesar 9 persen terhadap total produksi listrik. PLTG, PLTD dan PLTP masing-masing memiliki share sebesar 7 persen, 5 persen dan 3 persen dari total produksi listrik PLN seperti pada tabel 10.