9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Tebu
Tebu Saccharum officinarum telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu oleh bangsa Persia, Cina, India dan kemudian menyusul bangsa Eropa.
Penanaman tebu di Indonesia dimulai pada saat sistem Tanam Paksa Tahun 1870 yang memberikan keuntungan besar untuk kas negara pemerintah kolonial
Belanda. Setelah sistem Tanam Paksa dihentikan, usaha perkebunan tebu dilakukan oleh pengusaha-pengusaha swasta perluasan perkebunan tebu tidak
pernah melampaui Pulau Jawa karena memang jenis tanaman dan pola pertanian di Pulau Jawa lebih sesuai untuk penanaman tebu.
Tanaman tebu merupakan tanaman perkebunan semusin yang mempunyai sifat tersendiri sebab didalam batangnya terdapat zat gula. Tebu berkembang biak
di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Berbagai varietas tebu telah diluncurkan oleh Kementrian Pertanian untuk meningkatkan produksi petani.
Kualitas bibit tebu merupakan salah satu faktor yang sangat menetukan keberhasilan pengusahaan tanaman tebu. Bibit tebu yang baik adalah bibit yang
cukup 5 – 6 bulan, murni tidak tercampur varietas lain, bebas dari penyakit dan
tidak mengalami kerusakan fisik. Pada tabel 5 dapat dilihat beberapa varietas tebu beserta ciri-cirinya.
Tabel 5. Varietas dan Karakteristik Tebu yang terdapat di Indonesia
Varietas Diameter batang
Kemasakan Rendemen
PS 851 Sedang
Awal – tengah
10,74 PS 862
Besar Awal
– tengah 10,87
PS 863 Sedang
Awal – tengah
11,75 PS864
Sedang Tengahan - lambat
8,34 PS 865
Sedang Awal
– tengah 9,38
PS 881 Sedang
Awal 10,22
PS 882 Sedang
Awal – tengah
10,19
10 PS 921
Sedang Tengahan
8,53 PSBM 901
Sedang Awal
– tengah 9,93
PSCO 902 Sedang
Sangat awal 10,99
PSJT 941 Sedang
Tengahan 10,18
Bululawang Sedang - besar
Tengah - lambat 7,51
Kentung Sedang
Awal – tengah
8,33 Kidang
Kencana Sedang - besar
Tengah - lambat 9,51
Sumber : Kementerian Pertanian, 2009
Varietas tebu yang terdapat di Kabupaten Jombang Kecamatan Ngoro adalah varietas PS 864. Varietas ini dikeluarkan Menteri Pertanian 16 Januari
2004. Varietas ini hasil persilangan PR 1117 Polycross pada tahun 1986. Varietas ini termasuk ke dalam varietas unggul yang dikeluarkan Menteri Pertanian.
Perkecambahan varietas ini sangat baik dengan anakan yang serempak, klentekan mudah. Rendemen varietas ini mencapai 8,34 pada lahan sawah dan 9,19 pada
lahan tegalan. Varietas ini agak tahan terhadap hama penggerek pucuk dan tahan terhadap penyakit-penyakit pokkahbung, blendok dan mosaik
Tanaman tebu mempunyai batang yang tinggi dan kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak. Tebu yang tumbuh baik batangnya dapat mencapai 3 -5 meter
atau lebih. Batang tebu beruas-ruas dengan panjang ruas 10 – 30 cm. Daun
berpangkal pada buku batang dengan kedudukan yang berseling.
2.2. Syarat Tumbuh Tebu