Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

34

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangn Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro merupakan salah satu sentra penghasil tebu di Kabupaten Jombang selain itu jarak Desa Pulorejo dengan pabrik gula Tjoekir dekat. Hal ini penting karena salah satu syarat tebu layak giling adalah segar kurang dari 36 jam sehingga jarak kebun tebu dengan pabrik gula harus dekat. Penelitian ini dilakukan bulan Februari – Maret 2011 dengan pertimbangan pada bulan tersebut masa panen tebu di daerah tersebut sehingga akan terlihat saluran tataniaga yang ada di daerah tersebut.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan secara langsung observasi, wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner kepada pelaku saluran tataniaga. Pengamatan secara langsung juga dilakukan terhadap kegiatan pemasaran tebu yang terjadi dan penelusuran saluran pemasaran dan lembaga- lembaga yang terlibat dalam saluran pemasaran tebu. Data sekunder diperoeh dari studi literatur, tinjauan pustaka dan beberapa penelitian terdahulu. Selain itu data sekunder yang berhubungan data produksi dan data tentang tebu didapat dari Badan Pusat Statistika, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal perkebunan, Dinas Perkebunan Jawa Timur dan Kabupaten Jombang. Data sekunder dipergunakan sebagai pelengkap data primer yang bersumber dari literatur.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan dua kelompok responden, yaitu petani produsen dan pedagang lembaga pemasaran. Penarikan responden untuk petani 35 dilakukan dengan teknik purposive sengaja hal ini dilakukan dengan cara memilih petani yang mennggunakan saluran tataniaga yang berbeda. Pemilihan responden petani dengan sengaja bertujuan agar saluran tataniaga tebu yang berada di Desa Pulorejo terlihat. Pengambilan sampel lembaga tataniaga selain petani menggunakan teknik snowball sampling hal ini dilakukan karena penulis tidak mengetahui lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga tebu di Desa Pulorejo. Petani yang menjadi responden memberitahukan penulis lembaga tataniaga yang terlibat dan penulis akan mengikuti arahan dari petani responden. Lembaga tataniaga selanjutnya akan diketahui dari lembaga tataniaga sebelumnya yang telah menjadi reponden dalam penelitian ini. Penarikan responden untuk petani dilakukan berdasarkan data yang tersedia mengenai jumlah petani yang ada di Desa Pulorejo. Jumlah petani tebu yang berada pada daerah penelitian adalah 60 orang petani dan jumlah petani yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah 20 orang petani tebu. Jumlah lembaga tataniaga yang menjadi responden akan diketahui berdaarkan informasi yang didapat dari lembaga tataniaga sebelumya. Pertama penelitian dilakukan terhadap petani yang melakukan penjualan tebu kemudian ke pedagang yang melakukan pembelian tebu dari petani. Penelitian dilanjutkan kepada pedagang yang melakukan pembelian dari pembeli pertama sampai akhirnya tebu yang telah dipanen petani siap untuk digiling untuk menghasilkan gula sehingga diketahui saluran pemasaran tebu yang ada dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam sistem pemasaran tersebut.

4.4. Metode Analisis Data