Kelompok Tani Kontraktor Tebu

57 Fungsi fisik yang dilakukan oleh APTRI adalah pengemasan hasil gilingan tebu untuk diikutkan dalam lelang yang dilakukan oleh APTRI. Pengemasan menggunakan karung berukuran 50 kg. Harga satu karung gula sebesar Rp.1000- Rp. 1650. Karung ini berbahan dasar plastik. Selain itu, APTRI melakukan penyimpanan hasil giling tebu dalam gudang sampai pelaksanaan lelang selesai dilaksanakan dan investor dengan penawaran tertinggi berhak mengambil hasil giling tebu di gudang milik APTRI. c. Fungsi fasilitas Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh APTRI adalah peminjaman modal untuk kegiatan produksi petani tebu. Modal yang dipinjamkan oleh APTRI mulai dari kegiatan usahatani hingga hasil gilingan siap dijual. Pinjaman yang diberikan oleh APTRI kepada petani untuk luas lahan dua hektar. Petani yang meminjam dana kepada APTRI memiliki luas lahan lebih dari dua hektar sehingga nama peminjam diambil dari nama keluarga petani. Sehingga seluruh luas lahan yang dimiliki petani mendapatkan dana pinjaman dari APTRI. Informasi pasar yang dicari oleh APTRI adalah informasi rendemen, harga yang berlaku di pasar dan permintaan dari para investor yang akan mengikuti sistem lelang yang dilakukan oleh APTRI.

6.3.3. Kelompok Tani

Kelompok tani melakukan fungsi tataniaga yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. a. Fungsi Pertukaran Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh kelompok tani adalah pengumpulan tebu milik petani yang akan digilingkan ke pabrik gula dengan menggunakan surat kontrak kelompok tani . Kelompok tani mendapatkan 1,5 dari hasil yang didapatkan oleh petani. b. Fungsi fasilitas Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh kelompok tani adalah fungsi pembiayaan dalam hal membayarkan biaya administrasi yang harus dibayarkan kepada pabrik gula. kelompok tani melakukan fungsi penanggungan risiko. Anggota kelompok tani harus mengirimkan tebu yang benar-benar sesuai dengan 58 standar pabrik gula, yaitu jumlah kotoran yang terbawa dalam tebu tidak melebihi 5. Jika jumlah kotoran melebihi 5 maka tebu milik petani akan dikembalikan dan akan dikenakan hukuman maka hukuman ini akan berlaku bagi seluruh anggota kelompok tani yang mengilingkan tebunya melalui kelompok tani. Selain itu kelompok tani memberikan informasi pasar kepada anggota kelompok tani mengenai harga yang berlaku di pasar, aturan-aturan pengiriman tebu kepada pabrik gula dan perhitungan rendemen.

6.3.4. Kontraktor Tebu

Kontraktor tebu melakukan fungsi tataniaga seperti fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Kontraktor tebu ini dapat pula disebut tengkulak. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah fungsi pembelian dan fungsi penjualan; fungsi fisik yang dilakukan adalah fungsi pengangkutan; fungsi fasilitas yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah sortasi, pembiayaan, penanggungan risiko dan informasi pasar. a. Fungsi pertukaran Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Fungsi pembelian dilakukan di kebun petani secara langsung. Harga pembelian ditentukan bersama dengan petani melalui proses negosiasi. Pada saat panen tiba, kontraktor tebu akan mendatangi petani untuk melakukan pembelian tebu. Biaya penebangan dan pengangkutan dikeluarkan oleh kontraktor tebu. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah secara kredit atau diangssur, 50 dibayarkan sebagai uang muka dan sisanya akan dibayar setelah kontraktor tebu mendapatkan uang dari pabrik gula. Fungsi penjualan yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah saat kontraktor tebu menjual tebu ke pabrik gula. Tebu yang telah dibeli dari petani dibawa ke pabrik gula untuk digiling. Tebu yang telah digiling akan diikutkan dalam lelang yang diadakan oleh pabrik gula. Harga penjualan ditentukan dari penawaran tertinggi peserta lelang. b. Fungsi fisik Fungsi fisik yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah pengangkutan tebu dari kebun petani hingga pabrik gula. pengangkutan dilakukan menggunakan 59 mobil pick-up. Biaya pengangkutan ditanggung oleh kontraktor tebu. Biaya pengangkutan dihitung per kuintal tebu yang diangkut. Biaya pengangkutan akan menjadi besar jika musim hujan tiba karena untuk mencapai kebun petani harus melewati jalanan yang dipenuhi genangan air. Hal ini akan membuat aktivitas pengangkutan menjadi terhambat dan sulit. c. Fungsi fasilitas Kontraktor tebu melakukan sortasi terhadap tebu yang dibelinya agar kotoran yang terbawa tidak melebihi 5. Sortasi dilakukan di kebun milik petani dan dilaksanakan saat kegiatan penebangan berlangsung. Kontraktor tebu menyortasi tabu yang sesuai dengan kriteria tebu layak giling pabrik gula. Jika kotoran yang terbawa lebih dari 5 maka tebu ini akan dikembalikan kepada kontraktor tebu dan tidak akan digiling oleh pabrik gula. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah biaya penebangan, biaya pengangkutan, biaya pengemasan dan biaya administrasi. Seluruh biaya ini ditangggung oleh kontraktor tebu. Saat kesepakatan harga dicapai, kontraktor tebu akan membawa tenaga kerja yang akan menebang dan mengangkut tebu yang telah dibeli. Penanggungan risiko yang dilakukan oleh kontraktor tebu adalah jika tebu yang dibawa ke pabrik gula tidak memenuhi kriteria layak tebang dan kotoran yang terbawa tebu ke pabrik gula lebih 5 dari jumlah tebu secara keseluruhan. Jika jumlah kotoran yang terbawa melebihi 5 maka tebu akan dikembalikan kepada kontraktor tebu dan akan mendapat peringatan dari pebrik gula. Selain itu kontraktor tebu akan menanggung risiko jika saat penebangan dan pengangkutan tebu saat hujan. Saat hujan kegiatan penebangan dan pengangkutan akan terhambat. Jalanan menuju kebun petani menjadi tergenang dan berlumpur. Hal ini akan membuat biaya penebangan dan pengangkutan menjadi besar. Biaya akan meningkat karena adanya kesulitan dalam penebangan dan pengangkutan pada saat hujan. Informasi pasar yang dibutuhkan oleh kontraktor tebu adalah informasi harga beli tebu, biaya penebangan dan pengangkutan, harga jual tebu dan rendemen. 60

6.3.5. Pedagang Sari Tebu