56 rendemen tebu petani. Petani akan diberikan undangan oleh pabrik tebu, namun
tidak semua petani diundang. Hanya perwakilan dari beberapa petani dilihat dari wilayahnya. Petani yang mendapat informasi ini akan melanjutkan informasi ini
kepada petani yang lain. Petani melakukan penyortiran tebu yang akan digiling di pabrik gula. Tebu
dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh pabrik gula. Pabrik gula menetapkan bahwa kotoran yang terbawa tebu yang akan digiling tidak melebihi
dari 5 dari berat total tebu yang dibawa. Kotoran yang dimaksud adalah daun kering, tebu yang masih muda dan tebu yang kering dan telah mati.
6.3.2. Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia APTRI
Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia APTRI adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas.
Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh APTRI adalah pembelian dan penjualan; fungsi fisik yang dilakukan adalah pengemasan dan penyimpanan; fungsi fasilitas
yang dilakukan adalah pembiayaan dan infomasi pasar. a.
Fungsi pertukaran Asosiasi yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah Asosiasi
Petani Tebu Rakyat Indonesia Nira Sejahtera. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh APTRI adalah fungsi pembelian dan penjualan. APTRI Nira Sejahtera
melakukan pembelian di kebun petani. APTRI membeli tebu milik petani kemudian menggiling tebu milik petani di pabrik gula. Tenaga pemanenan dan
pengangkutan disediakan oleh APTRI namun biaya di tanggung oleh petani. APTRI melakukan pembelian tebu milik petani yang mendapatkan dana pinjaman
dari APTRI. Setelah tebu digiling dan telah diadakan bagi hasil dengan pabrik gula, APTRI kemudian menjual hasil gilingan tebu kepada agen atau investor
secara lelang yang diadakan oleh beberapa asosiasi lain. Lelang dilakukan dalam kurun waktu 15 hari sekali sehingga lelang dilakukan sebulan dua kali. Jumlah
yang diikutkan dalam lelang tidak menentu tergantung dari jumlah persediaan yang ada pada APTRI. Harga yang terbentuk juga tidak menentu tergantung pada
penawaran investor yang akan membeli. b.
Fungsi fisik
57 Fungsi fisik yang dilakukan oleh APTRI adalah pengemasan hasil gilingan
tebu untuk diikutkan dalam lelang yang dilakukan oleh APTRI. Pengemasan menggunakan karung berukuran 50 kg. Harga satu karung gula sebesar Rp.1000-
Rp. 1650. Karung ini berbahan dasar plastik. Selain itu, APTRI melakukan penyimpanan hasil giling tebu dalam gudang sampai pelaksanaan lelang selesai
dilaksanakan dan investor dengan penawaran tertinggi berhak mengambil hasil giling tebu di gudang milik APTRI.
c. Fungsi fasilitas
Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh APTRI adalah peminjaman modal untuk kegiatan produksi petani tebu. Modal yang dipinjamkan oleh APTRI
mulai dari kegiatan usahatani hingga hasil gilingan siap dijual. Pinjaman yang diberikan oleh APTRI kepada petani untuk luas lahan dua hektar. Petani yang
meminjam dana kepada APTRI memiliki luas lahan lebih dari dua hektar sehingga nama peminjam diambil dari nama keluarga petani. Sehingga seluruh luas lahan
yang dimiliki petani mendapatkan dana pinjaman dari APTRI. Informasi pasar yang dicari oleh APTRI adalah informasi rendemen, harga yang berlaku di pasar
dan permintaan dari para investor yang akan mengikuti sistem lelang yang dilakukan oleh APTRI.
6.3.3. Kelompok Tani