Penelitian Mengenai Komoditas Tebu

17 pedagang pengumpul desa – pedagang pengumpul kota besar – industri bubuk kopi ulee kareng. Saluran pemasaran yang lebih efisien adalah saluran pemasaran kopi arabika non organik karena memiliki marjin dan farmer’s share yang besar. Perbedaan marjin dan farmer’s share diantara kopi arabika organik dan non organik kecil sehingga marjin dan farmer’s share harus lebih ditingkatkan. Farmer’s share yang tinggi dapat dicapai jika petani mampu meningkatkan kualitas produknya. Persamaan penelitian Kertawati 2008 , Hutzi 2009 dan Maimun 2009 adalah menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk melihat saluran dan lembaga pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar, perilaku pasar, dan keragaan pasar serta permasalahan- permasalahan yang terjadi di lokasi penelitian. Analisis secara kuantitatif dilakukan untuk mengetahui keadaan marjin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan dan biaya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah komoditi yang diteliti dan lokasi penelitian. Penelitian ini akan meneliti komoditi tebu di Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

2.7. Penelitian Mengenai Komoditas Tebu

Yenni 2005 mengenai “Optimalisasi Pengadaaan Tebu Sebagai Bahan Baku Gula” studi kasus : PT Gunung Madu Plantations, Lampung Tengah. Penelitian ini membahas mengenai perlunya optimalisasi sumber daya yang dimiliki oleh PT. GMT untuk meningkatkan keuntungan dan pengadaan tebu yang optimal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sensitivitas dan analisis post optimal. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah program liniear yang mengasumsikan model mempunyai sifat linearitas, proporsionalitas, additivitas, divisibilitas, dan deterministik. Persamaan penelitian ini adalah komoditi yang diteliti tebu. Perbedaannya adalah metode analisis yang digunakan dalam penelitian Yenny menggunakan program liniear sedangkan penelitian ini menggunakan marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya. 18 Lestari 2006 mengenai “Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor – Faktor Produksi dan Pendapaan Petani Tebu Lahan Kering” studi kasus : kecamatan Trangkil wilayah kerja PG Trangkil Kabupaten Pati – Jawa Tengah. Penelitian ini membahas pengaruh faktor – faktor produksi terhadap pendapatan usahatani tebu tanam dan tebu keprasan. Alat analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb – Douglas dan analisis imbangan penerimaan dan biaya RC rasio. Persamaan penelitian ini adalah komoditi yang diteliti tebu. Perbedaannya adalah penggunaan metode analisis yang digunakan dalam penelitian Sri Suci Purbo Lestari menggunakan fungsi produksi Cobb – Douglas dan analisis RC rasio sedangkan penelitian ini menggunakan menggunakan marjin pemasaran, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya. Lokasi penelitian Lestari di Kabupaten Pati sedangkan penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jombang. Tabel 6. Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Kertawati 2008 Analisis Sistem Tataniaga Tembakau Mole di Kabupaten Garut Alat analisis yang digunakan  Jenis komoditi  Lokasi penelitian i 2009 Analisis Pendapatan Usahatani dan Saluran Pemasaran Teh Perkebunan Rakyat di Kabupaten Cianjur Alat analisis yang digunakan  Jenis komoditi  Lokasi penelitian Maimun 2009 Analisis Pendapatan Usahatani, Nilai Tambah dan Saluran Pemasaran Kopi Alat analisis yang digunakan  Jenis komoditi  Lokais penelitian 19 Arabika Organik dan Non Organik Aceh Tengah Yenny 2005 Optimalisasi Pengadaaan Tebu Sebagai Bahan Baku Gula PT Gunung Madu Lestari , Lampung Tengah Jenis komoditi  Alat analisis  Lokasi penelitian Lestari 2006 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor – Faktor Produksi dan Pendapaan Petani Tebu Lahan Keringdi PG Trangkil Kabupaten Pati Jenis komoditi  Alat analisis  Lokasi penelitian 20

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis digunakan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan teori yang akan digunakan sebagai landasan dalam penelitian yang akan dilakukan. Batsan-batasan tersebut terkait dengan variabel-variabel yang akan diteliti. Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah analisis pemasaran Tebu di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang terdiri dari saluran pemasaran, lembaga pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, struktur pasar dan perilaku pasar. Selain itu variabel yang akan diteliti meliputi marjin pemasaran, farmer’s share dan rasio keuntungan dan biaya untuk menilai efisiensi pemasaran secara operasional.

3.1.1. Sistem Tataniaga

Definisi tataniaga adalah serangkaian fungsi yang diperlukan dalam penanganan atau pergerakan input ataupun produk mulai dari titik produksi primer sampai ke konsumen akhir Hammond dan Dahl, 1977. Kohl dan Uhl 2002 menjelaskan bahwa tataniaga adalah seluruh aktivitas bisnis yang terlibat dalam arus produk dan pelayanan dari titik awal produk tersebut dihasilkan hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen. Menurut Kotler 2002, tataniaga adalah suatu proses sosial yang yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Limbong dan Sitorus 1987 menyatakan bahwa tataniaga mencakup segala aktivitas yang diperlukan dalam pemindahan hak milik yang menyelenggarakan saluran fisiknya termasuk jasa-jasa dan fungsi-fungsi dalam menjalankan distribusi barang dari produsen sampai ke konsumen termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan-perubahan bentuk dari barang yang ditujukan untuk mempermudah penyaluran dan memberikan kepuasan yanng lebih tinggi kepada konsumen. Sehingga tataniaga