Manfaat Tebu Budidaya dan Perbanyakan Tebu

13  Sinar matahari Tanaman tebu merupakan tanaman tropik yang membutuhkan penyinaran 12 – 14 jam setiap harinya. Pada kondisi seperti itu tanaman akan tumbuh baik dan dapat menghasilkan bunga. Cuaca yang berawan pada malam hari menaikkan suhu udara, karena panas yang dilepas oleh bumi tertahan oleh awan. Suhu yang meningkat dimalam hari akan mengakibatkan pernafasan dan menurunkan pennimbunan sukrosa pada batang tebu.  Angin Angin berperan untuk kelancaran pertukaran udara didalam kebun tebu, keseimbangan kelembaban udara dan mengatur kadar zat asam arang CO 2 disekitar tajuk untuk proses fotosintesa. Angin dengan kecepatan kurang dari 10 kmjam disiang hari akan berdampak positif bagi pertumbuhan tebu, angin keras atau angin dengan kecepatan melebihi 10 kmjam disertai hujan lebat akan menggangu perumbuhan tanaman tebu. Tanaman tebu yang tinggi dapat patah dan roboh sehingga mengganggu fotosintesa dan penebangan.  Kelembaban udara Kelembaban udara ralatif tidak banyak mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman tebu asal tersedia air yang cukup. Kelembaban yang rendah 45 – 65 sangat baik untuk pemasakan karena tebu sangat cepat kering.

2.3. Manfaat Tebu

Tebu digunakan sebagai bahan baku gula, selain itu tebu juga banyak khasiat sebagai obat. Batang tebu mengandung air gula yang berkadar sampai 20. Manfaat tebu dapat digunakan untuk dikonsumsi langsung dengan cara dibuat jus, dibuat tetes rum dan dibuat menjadi ethanol yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar. Ekstrak sari tebu dapat memberikan kekuatan gigi dan gusi. Air tebu dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh sakit tenggorokan, mencegah sakit flu, menjaga badan kita sehat, sebagai pemanis untuk penderita diabetes karena kadar gula rendah dan menjaga metabolisme tubuh. 14

2.4. Budidaya dan Perbanyakan Tebu

Perbanyakan tanaman tebu dilakukan secara vegetatif, baik dalam bentuk stek atau batang tebu yang mempunyai ruas dengan bakal tunasnya. Perbanyakan melalui vegetatif akan mempunyai konsekuensi diperolehnya karakteristik keturunan yang identik dengan tetuanya. Pada dasarnya bibit yang digunakan harus baik, yakni harus sehat dan segar. Kemurnian varietas harus di atas 99 dan daya tumbuh 95. Usaha budidaya tebu bergantung pada kualitas bibit yang digunakan. Komposisi varietas masak awal, tengah,dan akhir perlu diperhatikan agar rendemen tebu giling dapat diperoleh hasil yang terbaik. Idealnya bibit dipanen pada umur tujuh bulan agar hasil yang diperoleh maksimal. bibit tebu tidak memerlukan rendemen yang tinggi sehingga dosis nitrogen dan penggunaan komposnya dapat ditingkatkan, sehingga pertumbuhannya lebih baik dan produktivitas tebu meningkat. Pembukaan dan penanaman dimulai dengan pembuatan got-got. Ukuran got standar untuk got got keliling atau mujur lebar 60 cm dan dalam 70 cm sedangkan untuk got malang atau palang lebar 50 cm dan dalam 60 cm. Tanah yang akan digunakan untuk menanam diberikan TSP sebanyak 1 kuintalha. Tanah digaris menggunakan alat yang runcing dengan kedalaman 5-10 cm kemudian bibit dimasukan ke dalam bekas garisan dengan mata bibit menghadap ke samping. Bibit tersebut ditimbun dengan tanah. Waktu tanam yang tepat di lahan kering atau tegalan pada periode I adalah awal musim bulan Mei-Agustus sedangkan periode II adalah awal musim hujan bulan September-November. Sulam dilakukan 5-7 hari setelah tanam untuk mengetahui bibit yang mati. Memasuki minggu 3-4 dilakukan pembumbunan tanah dengan cara membersihkan rumput dan membalik tanah. Pelepasan daun kering dari ruas-ruas tebu dilakukan selama tiga kali agar ruas-ruas tebu bersih dan akar-akar baru segera tumbuh dari ruas-ruas yang paling bawah. Batang-batang tebu yang roboh atau miring perlu diikat, baik silang dua maupun silang empat. Pemupukan dengan memberikan pupuk ZA dengan ketentuan standar tebang I 0,5-1 kuintalha dan tebang II tebu tunas 1,5-2 kuintalha. 15

2.5. Panen dan Pascapanen tebu