Saluran Tataniaga 3 Saluran Tataniaga

52 harga pupuk dan harga bibit tebu. Petani memiliki posisi tawar yang rendah karena petani hanya menerima harga dari lelang pabrik gula dengan investor.

6.2.3. Saluran Tataniaga 3

Petani responden yang menggunakan saluran tataniaga tiga adalah 10 orang. Lembaga yang terlibat dalam saluran tataniaga tiga ini adalah petani, kontraktor tebu dan pabrik gula. Volume tebu yang dijual pada saluran tataniaga tiga sebesar 227.000 kuintal atau sebesar 63,7 dari total volume penjualan tebu. Rata-rata petani yang menggunakan saluran tataniaga tiga adalah petani yang tidak memiliki surat kontrak dengan pabrik gula. Selain itu alasan petani menggunakan saluran tataniaga tiga adalah petani lebih mudah dalam menjual hasil tebu, cepat dan biaya pemanenan ditanggung oleh kontraktor tebu. Kondisi seperti ini dianggap menguntungkan oleh petani yang menggunakan saluran tataniaga tiga. Saluran ini paling diminati oleh petani karena memberikan kemudahan bagi petani dan petani tidak perlu menanggung risiko atas hasil usahatani tebunya. Risiko akan ditanggung oleh kontraktor tebu yang membeli hasil panen tebu miliknya. Kontraktor tebu memiliki surat kontrak dengan pabrik gula dan akan membawa tebu hasil pembeliannya dengan petani ke pabrik untuk gilingkan. Kontraktor tebu membeli tebu milik petani untuk memenuhi surat kontrak yang sudah ditandatangani dengan pabrik tebu. Kontraktor tebu akan mendatangi pemilik tebu untuk membeli tebu yang telah siap panen. Kontraktor dan petani akan melakukan kegiatan tawar menawar harga tebu. Kontraktor tebu membeli tebu milik petani sebesar Rp. 36.900kuintal tebu. Setelah harga disepakati oleh kedua pihak, maka kontraktor tebu akan melakukan penebangan dan pengangkutan tebu yang telah dibeli dari petani. Tebu yang telah di tebang di bawa ke pabrik tebu untuk digiling. Hasil tebu yang digiling oleh pabrik tebu akan diikutkan dalam lelang yang diadakan pabrik gula dengan investor. Harga gula yang diikutkan dalam lelang pabrik gula sebesar Rp.8.000-Rp.10.000kg gula. Harga tebu ditentukan melalui kesepakatan antara kontraktor tebu dengan petani tebu. Sisem pembelian dilakukan dengan tunai dan sistem pembayaran dilakukan dengan kredit, 50 dibayarkan saat tebang dan sisanya dibayarkan 53 setelah dilakukan lelang. Petani tebu mendapatkan informasi pasar dari kontraktor tebu dan petani tebu lainnya. Petani memiliki posisi tawar yang tinggi karena dapat menentukan harga melalui negosiasi dengan kontraktor tebu.

6.2.4. Saluran Tataniaga 4