Struktur Pasar di Tingkat Petani Struktur Pasar di Tingkat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia

61 menggunakan gelas plastik untuk mengemas minuman sari tebu. Bagi konsumen yang ingin meminum langsung disediakan gelas oleh pedagang. c. Fungsi fasilitas Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang adalah pembiayaan.biaya yang dikeluarkan oleh pedagang adalah biaya pengangkutan, biaya pengolahan dan biaya pengemasan. Seluruh biaya tersebut ditanggung oleh pedagang. Risiko yang harus di tanggung oleh pedagang adalah minuman sari tebu yang tidak laku dijual, selera konsumen yang menurun dan tebu yang dibeli kurang bagus. Pedagang memiliki cara tersendiri memiliki strategi untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi. Informasi pasar yang didapatkan oleh pedagang berasal dari petani dan sesama pedagang. Informasi yang didapatkan oleh pedagang adalah mengenai harga beli tebu dan harga jual minuman sari tebu.

6.4. Analisis Struktur Pasar

Struktur pasar dapat dilihat dari jumlah pembeli dan penjual yang ada di dalam pasar, kondisi dan keadaan produk, kemudahan untuk keluar masuk pasar dan tingkat informasi pasar. Setiap lembaga tataniaga perlu mengetahui struktur pasar yang ada agar dapat bertindak efisien dalam tataniaga suatu produk. Struktur pasar yang dihadapi oleh pelaku pasar dalam tataniaga tebu di Desa Pulorejo adalah sebagai berikut.

6.4.1. Struktur Pasar di Tingkat Petani

Struktur pasar yang dihadapi oleh petani tebu mengarah kepada pasar persaingan sempurna. Hal ini dapat dilihat dari jumlah petani yang banyak dan jumlah penjual juga banyak. Adanya hambatan untuk keluar masuk pasar bagi petani karena adanya hubungan yang erat dengan beberapa penjual termasuk APTRI. Petani mendapatkan modal dari APTRI dan pembayaran dilakukan bila petani telah mendapatkan hasil dari kebunnya. Sulitnya mendapatkan modal menjadi hambatan petani untuk keluar dari pasar. Hambatan keluar dan masuk ini tergolong kecil sehingga masih dapat dengan mudah untuk keluar dan masuk pasar. Komoditi yang yang diperjualbelikan homogen atau sama di setiap petani yaitu tebu. Di beberapa saluran petani mudah mendapatkan informasi. Informasi 62 didapatkan dari setiap lembaga tataniaga ataupun dari sesama petani. Informasi yang didapatkan berupa harga pasar dan biaya produksi. Harga yang berlaku merupakan harga berdasarkan harga pasar, dimana petani bertindak sebagai price taker.

6.4.2. Struktur Pasar di Tingkat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia

APTRI Struktur pasar yang dihadapi oleh APTRI adalah pasar oligopoli. Hal ini dapat dilihat dari jumlah APTRI yang ada hanya dua. Petani dan APTRI memiliki hubungan yang erat karena setiap APTRI sudah memiliki petani masing-masing yang akan menjual tebu kepada APTRI. Petani yang menjual hasil tebunya kepada APTRI merupakan pelanggan tetap bagi APTRI. Namun hal ini, tidak menutup kemungkinan bagi petani untuk menjual hasil tebunya kepada non APTRI. Komoditas yang diperjualbelikan bersifat homogen yaitu tebu. Adanya hambatan untuk masuk ke pasar bagi APTRI adalah sulitnya mencari petani untuk menjual hasil tebu kepada APTRI, sulitnya mencari petani yang akan loyal kepada APTRI dan penyediaan modal bagi petani yang membutuhkan pinjaman modal untuk kegiatan produksinya. Hambatan untuk keluar dari pasar juga tinggi karena masih belum terpenuhinya permintaan gula, petani masih mengalami kesulitan dalam pengadaan modal dan telah memiliki petani yang loyal. Informasi pasar didapatkan dari investor yang akan mengikuti lelang yang akan diadakan oleh APTRI. 6.4.3. Struktur Pasar Kelompok Tani Kelompok tani menghadapi struktur pasar oligopoli. Hanya terdapat sedikit kelompok tani yang berada di wilayah petani. Adanya halangan untuk masuk pasar bagi kelompok tani yaitu memperoleh surat kontrak dari pabrik gula untuk menggilingkan tebu milik anggotanya, memiliki anggota kelompok yang akan menggiling tebu milik anggotanya melalui kelompok tani dan memiliki informasi yang dibutuhkan oleh petani. Hambatan keluar pasar yang dialami oleh kelompok tani adalah surat kontrak dari pabrik gula yang telah didapatkan mengharuskan kelompok tani untuk terus menggilingkan tebu kepada pabrik gula 63 sesuai kesepakatan dalam surat kontrak. Informasi pasar yang diberikan kepada petani didapatkan dari pabrik gula dan kelompok tani lainnya.

6.4.4. Struktur Pasar Kontraktor Tebu