Sistem Penentuan Harga dan Pembayaran Harga

66 ke pabrik gula menggunakan nama kelompok tani yang telah memiliki surat kontrak dari pabrik gula. Biaya pemanenan dan biaya pengangkutan ditanggung oleh petani. Sistem pembelian dengan menggunakan nota penjualan, pembayaran akan diberikan melalui kelompok tani dari pabrik gula. Petani yang menjual tebunya kepada pabrik gula melalui kelompok tani merupakan petani langganan dari kelompok tani. Petani akan mendatangi kelompok tani saat tebunya siap dipanen. Dalam hal ini kelompok tani mendapatkan komisi dari petani yaitu sebesar 1,5 dari hasil yang diperoleh petani. Kelompok tani yang akan mengurus tebu milik petani mulai dari pengangkutan hingga pembayaran diterima oleh petani. Pabrik gula akan memberlakukan sistem bagi hasil dengan petani sesuai dengan rendemen dari tebu yang dihasilkan. Tebu yang telah digiling oleh pabrik gula akan dijual melalui sistem lelang yang diadakan oleh pabrik gula. sistem lelang ini akan diikuti oleh beberapa investor. Investor tersebut merupakan agen besar yang akan menjual gula tersebut. Penjualan gula dilakukan pabrik dalam kurun waktu 15 hari sekali. Dalam waktu 15 hari akan dikumpulkan hasil gilingan tebu yang telah digiling oleh pabrik gula. Sistem penjualan yang dilakukan oleh pabrik gula secara tunai. Proses pembelian yang dilakukan oleh pedagang sari tebu adalah secara tunai dengan cara mendatangi langsung petani yang menjual tebu miliknya. Tebu yang dibeli oleh pedagang sari tebu dari petani rata-rata 3.450 kuintal. Biaya pengangkutan ditanggung oleh pedagang sari tebu. Tebu yang telah dibeli oleh pedagang ini kemudian diolah untuk dijual secara langsung kepada konsumen. Konsumen akan mudah menjumpai pedagang sari tebu ini karena jumlah pedagang sari tebu termasuk banyak. Penjualan yang dilakukan pedagang sari tebu kepada konsumen secara tunai dan saat transaksi berlangsung.

6.5.2. Sistem Penentuan Harga dan Pembayaran Harga

Sistem penentuan harga yang berlaku pada sistem tataniaga tebu di Desa Pulorejo adalah tawar menawar antara pembeli dan penjual dan berdasarkan tawaran tertinggi dalam sistem lelang. Harga juga ditentukan dari keputusan pemerintah mengenai harga maksimal lelang gula. Bila harga telah tercapai maka proses pembelian dan penjualan akan dilakukan dan transaksi akan terjadi. 67 Sistem penentuan harga di tingkat petani dengan kontraktor tebu, kelompok tani,pedagang sari tebu dan APTRI dilakukan dengan cara tawar menawar di antara pembeli dan penjual. Namun petani tidak dapat sepenuhnya mempengaruhi harga jual tebu. Karena harga tebu dilihat berdasarkan ketetapan pemerintah. Maka harga yang diterima petani mengikuti harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika harga yang ditetapkan rendah maka harga yang diterima petani juga rendah. Petani memiliki posisi tawar yang rendah karena petani bertindak sebagai penerima harga price taker. Sistem penentuan harga di tingkat kontraktor tebu mengikuti dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan pabrik gula. Selain itu penentuan harga di tingkat kontraktor tebu ditentukan oleh musim pada saat panen. Jika saat panen tiba yang terjadi musim hujan maka harga tebu akan turun atau rendah. Hal ini dikarenakan musim hujan membuat kadar air yang terdapat dalam tebu akan tinggi sehingga akan menyebabkan turunnya rendemen tebu. Sistem penentuan harga di tingkat APTRI dan pabrik gula mengikuti ketetapan pemerintah dan penawaran lelang tertinggi. Pemerintah berkewajiban untuk mengendalikan harga gula di tingkat konsumen. Salah satu bentuk pengendalian yang dilakukan oleh pemenrintah adalah mengeluarkan kebijakan mengenai harga maksimal pada lelang. Penentuan harga maksimal ini dimaksudkan agar harga yang diterima oleh konsumen tidak terlalu tinggi. Namun, kebijakan pemerinah ini terkadang belum dipatuhi sepenuhnya oleh pabrik gula. Terkadang pabrik gula menjual di atas harga maksimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Harga tersebut tetap merupakan penawaran tertinggi dari investor yang mengikuti lelang pabrik gula. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat dalam sistem tataniaga tebu di Desa Pulorejo dapat secara tunai, diangsur dan nota penjualan. Sistem pembayaran dipengaruhi oleh perjanjian antara pembeli dan penjual. Sistem pembayaran secara tunai dilakukan antara petani dan pedagang sari tebu sesuai dengan harga yang telah disepakati. Pembayaran secara diangsur dilakukan petani dengan kontraktor tebu. Sebesar 50 dibayarkan sebagai uang muka dan sisanya dibayarkan setelah tebu digiling dan dijual oleh 68 pabrik gula. Sistem pembayaran dengan nota penjualan dilakukan antara petani dengan APTRI dan kelompok tani.

6.5.3. Kerjasama Antara Lembaga Tataniaga