11 70, hujan yang merata setelah tanaman berumur 8 bulan dan suhu udara berkisar
antara 28 – 34
c Slamet, 2004.
2.2.1. Tanah
Faktor tanah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tebu adalah fisik tanah, drainase, kimia tanah dan jenis tanah.
Fisik tanah Struktur tanah yang ideal adalah tanah yang gembur sehingga aerasi udara
dan perakaran berkembang sempurna. Tekstur tanah ringan sampaiagak berat dengan berkemampuan menahan air cukup dan porositas 30 merupakan tekstur
tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman tebu. Kedalaman tanah untuk pertumbuhan tebu minimal 50 cm dengan tidak ada lapisan kedap air dan
permukaan air 40 cm. Drainase
Tanaman tebu akan tumbuh baik pada tanah dengan kedalaman yang cukup dengan drainase yang baik dan dalam, lebih kurang satu meter dalamnya.
Tanah dengan sistem drainase yang baik dapat menyalurkan pembuangan air selama musim penghujan. Kelebihan air pada daerah perakaran juga dapat
dikurangi. Kimia tanah
Kimia tanah meliputi kandungan unsur hara, PH tanah dan bahan racun dalam tanah. PH tanah untuk pertumbuhan tanaman tebu yang paling optimal
berkisar antara 6,0 – 7,5. Bahan racun dalam tanah utamanya adalah unsur Clor
Cl, Fe dan Al. Kadar Cl 0,06 - ,1 telah bersifat racun bagi akar tanaman. Jenis tanah
Tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol. Tanah yang baik untuk ditanami tebu
adalah tanah endapan abu kepulan seperti yang terdapat di Yogyakarta, Surakarta, Kediri, Jombang dan Jember.
12
2.2.2. Lahan
Tanaman tebu dapat tumbuh baik dipantai sampai dataran tinggi antara 0 –
1400 m diatas permukaan laut, tetapi mulai ketinggian 1200 m diatas permukaan laut pertumbuhan tanaman relatif lambat. Lahan terbaik bagi tanaman tebu dilahan
keringtegalan adalah lahan dengan kemiringan kurang dari 8 sampai 10 dapat juga digunakan untuk areal yang dilokalisir. Syarat lahan tebu adalah berlereng
panjang, rata dan melandai sampai 2 apabila tanahnya ringan dan sampai 5 apabila tanahnya lebih berat.
2.2.3. Iklim