Analisis Deskriptif dan Skoring Analisis Deskriptif

47 Tabel 2. Proporsi Responden untuk Tiap Distrik di Kabupaten Raja Ampat. Responden Jumlah Responden Tiap Distrik Total Waigeo Selatan 928 KK Samate 1.978 KK Teluk Mayalibit 338 KK 3.244 KK DPRD 2 - - 2 Pemda KabupatenDistrik 4 2 2 8 Tokoh Yang Berpengaruh 3 3 3 9 Masyarakat Umum 12 17 16 46 Mahasiswa 2 2 2 6 Total Responden 24 24 23 71

3.7. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis Indeks Diversitas Entropi IDE, analisis koresponden dan Analisis Shift Share dan Analisis Location Quetiont LQ.

3.7.1. Analisis Deskriptif dan Skoring

Analisis ini digunakan untuk mengetahui dasar-dasar pertimbangan dibentuknya Kabupaten Raja Ampat dari Kabupaten Sorong, meliputi syarat administrasi, syarat teknis dan syarat fisik wilayah. Namun pada penelitian ini hanya menggunakan syarat teknis sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Syarat teknis meliputi faktor yang menjadi dasar pembentukan daerah yang mencakup faktor kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah. Persyaratan tersebut dinilai dengan menggunakan sistem scoring yang terdiri darn 3 rnacam metode yaitu : 1 metode A metode rata-rata, 2 metode B metode distribusi., dan 3 metode C metode kuota. Metode A adalah metode yang rnernbandingkan besarannilai tiap daerah terhadap nilai rata-rata keseluruhan daerah. Semakin dekat dengan nilai rata-rata tertimbang keseluruhan daerah induknya semakin besar nilai skornya, yang berarti kesenjangan antar 48 daerah semakin berkurang. Metode B adalah metode rata-rata yang mempertimbangkan distribusi data. Perhitungan skor dengan metode ini disesuaikan dengan kemampuan dan keruncingan kurva sebaran data. Metode C adalah metode yang menggunakan angka tertentu sebagai kuota penentu skoring. Metode ini ditetapkan pada data jumlah penduduk dan untuk daerah perkotaan saja, misalnya semakin mendekati 150.000 jiwa semakin tinggi nilai skornya.

3.7.2. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mengetahui dampak pemekaran terhadap pertumbuhan dan perkembangan struktur ekonomi, kapasitas fiskal daerah dengan menggunakan data-data Produk Domestik Bruto PDRB, Pendapatan Daerah dari data Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD sebelum dan setelah pemekaran untuk Kabupaten Sorong dan setelah pemekaran untuk Kabupaten Raja Ampat. Penekanan dalam analisis ini adalah pada laju pertumbuhan PDRB dan Pendapatan Daerah.

a. Laju pertumbuhan PDRB