Menurut Haeruman 1995 diacu Rompon 2006 pada dasarnya pengembangan wisata dengan melibatkan atau mendasarkan kepada partisipasi
masyarakat yang tinggal di daerah-daerah yang menjadi obyek dan daya tarik wisata, untuk mengelola jasa-jasa pelayanan bagi wisatawan. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan tujuan pengembangan pariwisata khususnya di Daerah Obyek Wisata, campur tangan pemerintah dan partisipasi masyarakat, baik secara
langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan. Sehingga dengan terciptanya suasana yang demikian, maka kebijakan pengembangan pariwisata dapat
dikatakan sebagai kebijakan pembangunan ekonomi daerah.
2.8. Problem Ekonomi Pulau-Pulau Kecil PPK
Menurut Hein 1990 diacu Adrianto 2006, karakteristik khusus PPK khususnya yang terkait dengan ukuran luas lahan smallness dan insularitas
insularity dapat secara bersama-sama memiliki efek terhadap kebijakan ekonomi pembangunan wilayah pulau-pulau kecil. Terkait dengan karakteristik
ukuran luas fisik, PPK memiliki peluang ekonomi yang terbatas khususnya ketika berbicara soal skala ekonomi economic of scale. Agar kegiatan di PPK
mendapatkan skalanya yang sesuai maka pengembangan sektor perdagangan menjadi diperlukan, walaupun tergantung pula kepada infrastruktur yang ada di
PPK tersebut Hein, 1990. Selain itu, karena karakteristiknya yang kecil secara fisik, maka kegiatan ekonomi yang mungkin adalah kegiatan ekonomi yang
terspesialisasi. Dengan kata lain, kegiatan ekonomi di PPK memerlukan tingkat spesialisaisi yang lebih tinggi dibanding wilayah lain yang lebih besar. Sebagai
ilustrasi, gugusan Kepulauan Amami di selatan Jepang memiliki spesialisasi kegiatan ekonomi yang berbeda antara pulau-pulaunya. Pulau Okinoerabu 93,6
km
2
, misalnya memiliki spesialisasi pada Pulau produsen hortikultur bunga potong. Sedangkan pulau tetangganya yaitu Pulau Yoron 20,5 km
2
memiliki spesialisasi sebagai produsen ikan khususnya cumi squids bagi pasar regional
Kepulauan Amami atau daratan induk Kagoshima Adrianto and Matsuda, 2002. Dalam beberapa hal, spesialisasi economic seperti yang terjadi untuk PPK berefek
positif khususnya yang terkait dengan konsep skala ekonomi. Dengan keanekaragaman spesialisasi ekonomi dari sebuah pulau kecil maka semakin
meningkat pula ketahanan ekonomi dari pulau tersebut dari faktor eksternal sepanjang pengelolaan kegiatan ekonomi tersebut memperhitungkan pula tingkat
daya dukung pulau secara umum Hein, 1990; McKee and Tisdell, 1990 diacu Adrianto, 2006.
Karakteristik ekonomi lain dari PPK adalah tingkat ketergantungan yang tinggi dari bantuan atau subsidi dari pihak luar yang dalam konteks negara
kepulauan adalah dari pemerintah pusat atau dalam konteks SIDS small islands development states
adalah dari negara lain, misalnya negara-negara pulau yang masuk dalam kategori the commonwealth sekutu Inggris.
Karakteristik ini membuat subsidi per kapita dari PPK menjadi lebih tinggi dibandingkan wilayah lain. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1984 negara-negara
pulau SIDS menerima subsidi sebesar US 248 per kapita dari ODA, lebih besar dibandingkan dengan negara-negara berkembang yang sebesar US 14 per kapita
dan US 21,8 per kapita untuk the least developed countries Hein, 1990. Pengurangan sama sekali tingkat subsidi tingkat bantuansubsidi untuk
PPK merupakan hal yang dipandang tidak realistik meskipun dalam jangka panjang. Karena PPK memiliki keterbatasan baik dalam konteks ekonomi maupun
ekosistem, maka pemberian subsidi yang tepat sasaran masih merupakan strategi yang diperlukan bagi pengelolaan ekonomi PPK. Menurut Briguglio 1995 diacu
Adrianto 2006, ada beberapa hal lain yang menjadi ciri keterbatasan ekonomi wilayah PPK terkait dengan ukuran fisik smallness adalah: 1 terbatasnya
sumberdaya alam dan ketergantungan terhadap komonen impor yang tinggi, 2 terbatasnya substitusi impor bagi ekonomi pulau, 3 kecilnya pasar domestik dan
ketergantungan terhadap ekspor untuk menggerakan ekonomi pulau, 4 ketergantungan terhadap produk-produk dengan tingkat spesialisasi tinggi, 5
terbatasnya kemampuan untuk mempengaruhi harga, 6 terbatasnya kemampuan untuk menentukan skala ekonomi, 7 terbatasnya kompetisi lokal dan 8
persoalan yang terkait dengan administrasi publik. Karakteristik penting lain dari PPK yang terkait dengan pengembangan
ekonomi wilayah adalah tingkat insularitas. PPK memiliki tingkat insularitas yang tinggi karena sebagian besar jauh dari daratan induknya. Persoalan ekonomi PPK
yang terkait dengan karaktristik insularitas ini terutama yang terkait dengan
transpotasi dan komunikasi, lingkungan ekonomi yang cenderung monopolistik, melimpahnya sumberdaya kelautan dan dominasi sektor jasa.
2.9. Tata Kelola Pulau-Pulau Kecil