Topografi KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

61 merupakan salah satu dari 14 Kabupaten baru di Tanah Papua pada akhir tahun 2002 dan saat ini Kabupaten Raja Ampat merupakan bagian dari Provinsi Papua Barat. Pusat pemerintahan berada di Waisai Distrik Kecamatan Waigeo Selatan, sekitar 36 mil dari Kota Sorong. Dengan demikian pada tahun 2002 Kabupaten Sorong telah memekarkan dua wilayah baru yaitu Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Sorong Selatan. Luas wilayah Kepulauan Raja Ampat secara keseluruhan daratan dan lautan adalah 46,108 Km 2 , terbagi menjadi 13 distrik, 86 kampung dan 4 dusun. Berdasarkan Undang-Undang No.262002, wilayah Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 7 distrik yaitu: Distrik Kepulauan Ayau, Distrik Waigeo Utara, Distrik Waigeo Selatan, Distrik Waigeo Barat, Distrik Samate, Distrik Misool Timur Selatan dan Distrik Misool. Kemudian terjadi pemekaran 6 distrik baru, yaitu: Distrik Kofiau, Distrik Waigeo Timur, Distrik Teluk Mayalibit, Distrik Misool Timur, Distrik Meos Mansar dan Distrik Sagawin. Distrik dengan luas wilayah daratan terbesar adalah Distrik Samate yaitu, 1.576 Km 2 dan distrik dengan luasan terkecil adalah Distrik Kepulauan Ayau yaitu 18 Km 2 Anonimous, 2006. Visi Kabupaten Raja Ampat adalah “mewujudkan Kabupaten Raja Ampat sebagai Kabupaten Bahari yang didukung oleh potensi sumberdaya pariwisata, perikanan dan kelautan menuju masyarakat Raja Ampat yang madani dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ”. Visi ini merupakan lanjutan dari Semangat Tomolol , yang dideklarasikan oleh pejabat bupati pada tanggal 13 Desember 2003. Semangat Tomolol merupakan pertemuan para pemangku kepentingan di Raja Ampat dan merupakan itikad baik dari semua pihak untuk berpartisipasi secara terbuka merancang program pembangunan berwawasan lingkungan.

4.2. Topografi

Sebagai wilayah kepulauan, daerah ini memiliki sekitar 610 pulau besar dan kecil, atol dan taka dengan panjang garis pantai 4.860 km, dengan 34 pulau yang berpenghuni. Keadan topografi pada wilayah Kabupaten Raja Ampat sebagian besar ± 70 merupakan daerah perairan yang memisahkan pulau yang satu dengan pulau yang lainnya, sehingga perbandingan wilayah darat dan laut 62 adalah 1:6, dengan wilayah perairan yang lebih dominan. Pulau-pulau tersebut bervariasi luasnya yang terdiri dari 4 empat pulau besar yaitu: Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati dan Pulau Misool. Masing-masing pulau memiliki karakteristik topografi yang berbeda-beda antara lain: 1 Pulau Waigeo merupakan pulau yang kebanyakan topografinya bergunung, berbukit pada bagian poros tengah sampai ke daerah pesisir yang juga terdiri dari pasir dan kadang-kadang batu. Selain itu Pulau Waigeo dikelilingi pulau- pulau sedang dan kecil yang sebagian besar dihuni oleh penduduk setempat. Bagian barat dan selatan Pulau Waigeo lebih banyak dikelilingi oleh pulau- pulau bila dibanding dengan bagian timur dan utara. 2 Pulau Batanta sebagian besar topografinya terdiri dari pegunungan dan perbukitan yang memanjang dari bagian tengah sampai ke bagian pesisir sehingga pada bagian pesisir pantai jarang ditemukan pasir putih. Dengan keadaan topografi tersebut maka pulau tersebut hanya dikelilingi oleh 8 delapan pulau kecil. 3 Pulau salawati dikelilingi oleh pulau-pulau kecil pada bagian selatan dan bagian timur sementara bagian barat jarang didapati pulau-pulau kecil seperti bagian timur dan selatan. Keadaan fisik lain yang terdapat pada pulau tersebut adalah pada bagian tengah sampai dengan bagian pesisir dikelilingi oleh gunung dan perbukitan yang membujur ke semua arah. 4 Pulau Misool yang terdapat dua distrik memiliki topografi yang hampir sama dengan Pulau Waigeo, Pulau Batanta dan Pulau Salawati dimana pada bagian barat terdapat 2 dua pulau dan pada bagian utara terbentang pulau-pulau kecil yang membujur dari arah timur sampai ke bagian barat yang jarak tempuh dari Misool ± 1 satu jam.

4.3. Keanekaragaman Sumberdaya Alam