144 tanggapan mereka terhadap pemekaran Kabupaten Raja Ampat. Rekapitulasi
pendapatan responden tentang dampak pemekaran dapat dilihat pada Lampiran 19. Dalam penelitian ini kesejahteraan masyarakat didekati melalui lima hal utama
yaitu dampak pemekaran terhadap bidang ekonomi, pelayanan pemerintah, partisipasi masyarakat, fasilitas umum dan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai
variabel tujuan. Variabel ini dikelompokkan menjadi tiga, yaitu menurun, tidak ada perubahan dan meningkat. Berdasarkan hasil uji validasi ternyata semua item-
item pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner penelitian dapat berkorelasi nyata antara variabel X dan Z Y-X, artinya pertanyaan yang diajukan layak untuk
digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan karakteristik responden sebagai variabel bebasnya, terdiri dari
umur, tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan. Karakter umur dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : 40 tahun, 41-60 tahun dan
60 tahun. Karakter tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi empat yaitu, meliputi: tamatan SDtidak
tamat SD, tamatan SMP, tamatan SMA dan tamatan Perguruan Tinggi Diploma, Sarjana, Magister, Doktor dan lainnya. Sedangkan karakter jenis pekerjaan
dikelompokkan menjadi lima yaitu: Pegawai Negeri Sipil PNS, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD, tokoh yang berpengaruh kepala suku dan
tokoh agama, masyarakat umumswasta petani, nelayan, pedagang, buruh dan pengusaha, dan mahasiswapelajar. Data karakteristik dan pendapat responden
tentang dampak pemekaran dapat dilihat pada Lampiran 20.
5.6.1. Bidang Ekonomi
Pengukuran dampak pemekaran Kabupaten Raja Ampat didekati melalui tiga hal, yaitu pengaruhnya terhadap tingkat pendapatan, lowongan pekerjaan dan
kesempatan berusaha. Secara umum responden berpendapat bahwa pemekaran berpengaruh pada meningkatnya pendapatan, meningkatnya kesempatan berusaha
namun tidak ada perubahan pada lowongan pekerjaan atau sama saja. Karakteristik responden yang menyatakan bahwa adanya peningkatan pada
tingkat pendapatan adalah umur 40 tahun, pendidikan SMA dan perguruan tinggi PT, serta pekerjaan PNS, anggota DPRD, tokoh yang berpengaruh dan
mahasiswa Gambar 28. Responden yang berusia 40-60 tahun dan 60 tahun,
145 berpendidikan SD dan SMP, serta masyarakat umum sebagian menyatakan bahwa
pemekaran wilayah tidak berdampak pada meningkatnya pendapatan. Gambar 28. Pola hubungan karakteristik responden dengan tingkat pendapatan
sebagai dampak pemekaran wilayah Masyarakat umum seperti petani, nelayan dan pekerja buruh dengan status
pendidikan SDtidak tamat SD dan berusia lebih dari 60 tahun mengatakan bahwa dengan adanya pemekaran Kabupaten Raja Ampat lowongan untuk bekerja di
sektor informal maupun nonformal semakin menurun. Tetapi pekerja yang berpendidikan SMP berpendapat bahwa dengan adanya pemekaran belum adanya
perubahan atau bisa dikatakan sama seperti sebelumnya tetap. Sedangkan bagi PNS, anggota DPRD, tokoh masyarakat dan mahasiswa dengan status pendidikan
SMA dan PT serta berusia 40 tahun dan 60 tahun mengatakan bahwa setelah
pemekaran peluang atau lowongan pekerjaan di Raja Ampat sangat besar. Hasil correspondence analysis
hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 29.
Gambar 29. Pola hubungan karakteristik responden dengan ketersediaan lowongan pekerjaan sebagai dampak pemekaran wilayah
146 Kemudian dampak pemekaran Kabupaten Raja Ampat terhadap
kesempatan berusaha, sebagian besar responden menyatakan terdapat peningkatan kesempatan berusaha. Responden yang menyatakan bahwa kesempatan berusaha
tidak ada perubahan setelah pemekaran adalah yang berlatar belakang pendidikan SDtidak tamat SD, SMP serta berusia 60 tahun ke atas dan tergolong masyarakat
umum terutama petani, nelayan dan buruh Gambar 30. Gambar 30. Pola hubungan karakteristik responden dengan kesempatan berusaha
sebagai dampak pemekaran wilayah Dengan demikian, maka dilihat dari sisi peningkatan pendapatan,
lowongan pekerjaan dan kesempatan berusaha, ternyata golongan masyarakat bawah yang rata-rata berpendidikan SDsekolah, SMP dan berprofesi sebagai
petani, nelayan dan buruh serta berusia 60 tahun ke atas menyatakan bahwa pemekaran wilayah tidak terlalu memberikan dampak yang positif. Lumbessy
2005 menyatakan hal yang sama bahwa pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan berusaha dirasakan tidak banyak berubah bahkan kondisinya semakin
susah bagi golongan masyarakat kecil seperti mereka. Namun masyarakat yang terpelajar SMA dan PT, ternyata pemekaran
wilayah mampu mendorong peningkatan pendapatan, peningkatan lowongan pekerjaan dan kesempatan berusaha. Dengan demikian dampak positif pemekaran
wilayah hanya dapat dirasakan manfaatnya oleh golongan masyarakat menengah ke atas. Hal ini sejalan dengan penelitian Lumbessy 2005 bahwa dampak
pemekaran tidak dapat secara signifikan dirasakan oleh golongan masyarakat bawah, bahkan beberapa kasusu menimbulkan dampak buruk.
147
5.6.2. Pelayanan Pemerintah