Perekonomian Wilayah TINJAUAN PUSTAKA

pihak, baik pemerintah pusat, masyarakat maupun pemerintah daerah. Keamanan politik ini sangat penting, karena diyakini dapat mempersatukan berbagai kepentingan yang berbeda ke dalam suatu wadah pemahaman yang berorientasi pada satu tujuan. Dengan kemajuan politik ini diharapkan pemikiran-pemikiran parsial, primordial, rasial etnosentris dan separatisme dapat terbendung, bahkan dapat diakomodasikan secara optimal menjadi suatu kekuatan yang besar bagi proses pembangunan. 3. Perlu adanya komitmen bersama untuk melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan aturan yang berlaku guna mencapai tujuan yang diharapkan.

2.3. Perekonomian Wilayah

Menurut Hasan 1999 diacu Lumbessy 2006, pembangunan ekonomi pada hakekatnya adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Berdasarkan pengertian tersebut, maka arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Secara regional, Arsyad 1999 menjelaskan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola, kemitraan antara, pemerintah daerah dengan sektor swasta, untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk terlaksananya pembangunan ekonomi daerah tersebut harus ada proses pembentukan institusi-institusi baru, pembangunan industri-industri altematif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan dan pengembangan-pengembangan perusahaan baru. Keragaan perekonomian, suatu wilayah dapat diketahui melalui beberapa indikator pembangunan ekonomi, dengan syarat tersedianya statistik pendapatan regional secara berkala. Dari data statistik tersebut nantinya akan diketahui; 1 tingkat pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dalam PDRB berdasarkan harga konstan, dimana akan menunjukkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah, baik secara menyeluruh maupun persektor, 2 tingkat kemakmuran daerah, untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu daerah perlu dilakukan perbandingan dengan daerah lain, sedangkan untuk mengetahui perkembangannya melalui perkembangan pendapatan perkapita secara berkala, 3 tingkat inflasi dan deflasi. Peningkatan pendapatan yang diterima oleh masyarakat apabila diikuti oleh laju inflasi yang tinggi mengakibatkan kemampuan daya beli dari pendapatan yang diterima akan menurun dan sebaliknya untuk deflasi. Dalam hal ini inflasi dan deflasi dapat diketahui berdasarkan PDRB harga konstan dan PDRB harga berlaku, dan 4 gambaran struktur perekonomian, yang dapat diketahui melalui sumbangan dari masing-masing sektor pembangunan terhadap PDRB Arsyad, 1999. Pembangunan yang dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk mencapai kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Secara umum, untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik, pembangunan menuntut pendapatan perkapita yang lebih tinggi, sekalipun pembangunan mencakup aspek yang lebih luas lagi, antara lain pendidikan, kesehatan, kesempatan kerja, dan lingkungan Saefudin, 2005. Sebagaimana digambarkan oleh Todaro 1998, bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensial yang melibatkan proses sosial ekonomi dan institusional yang mencakup usaha-usaha untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Sasaran pembangunan meliputi tiga hal penting yaitu: 1 meningkatkan persediaan dan memperluas distribusi bahan-bahan pokok seperti pangan, sandang, kesehatan, dan perlindungan, 2 meningkatkan taraf hidup, penyediaan lapangan pekerjaan, pendidikan yang lebih baik, serta perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai sosial dan budaya, dan 3 memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu dengan cara membebaskan masyarakat dari sikap pembudakan dan ketergantungan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pembangunan daerah adalah merupakan kapasitas dari perekonomian suatu daerah untuk menciptakan dan mempertahankan kenaikan PDRB tahunan pada tingkat yang lebih tinggi. Lebih lanjut Todaro 1998 menyebutkan bahwa pembangunan sebagai suatu proses perbaikan yang berkesinambungan terhadap suatu masyarakat dan sistem sosial menuju kehidupan yang lebih baik. Untuk itu ada tiga komponen nilai inti yang harus dijadikan basis konseptual dan pedoman praktis: 1 kecukupan sustenance, adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mencakup pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keamanan, 2 jati diri self- esteem , adalah dorongan diri untuk maju, menghargai diri sendiri, merasa diri pantas dan layak untuk meraih sukses, dan 3 kebebasan dari sikap menghamba freedom, adalah kemampuan untuk mandiri sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materil semata.

2.4. Pendapatan Daerah