100 dimekarkan, sementara di Kabupaten Raja Ampat hanya menyumbang sebesar
Rp.797,14 juta 0,43. Hingga Tahun 2007, sektor ini tumbuh positif, baik di Kabupaten Sorong 11,21 dan di Kabupaten Raja Ampat sebesar 5,05.
Selama periode 2003-2007, sektor ini naik menjadi peringkat kedua terhadap perekonomian daerah Sorong dengan sumbangan sebesar 23,23, sehingga
menggeser sektor pertanian yang sebelum pemekaran di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga.
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun R
p J
u ta
Sorong Raja A mpat
Gambar 13. PDRB sektor industri pengolahan Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga 1993 dan 2000 sebelum dan setelah pemekaran
d. Sektor Listrik dan Air Minum
Sektor ini mencakup produksi listrik baik oleh PLN maupun non PLN serta air minum yang dikelola oleh perusahaan negara. Sebelum pemekaran,
sektor ini menyumbang rata-rata 0,11 dari total PDRB Kabupaten Sorong. Peningkatan agak tinggi terjadi pada Tahun 1999 hingga mencapai Rp.1.585,20
0,19, dan kemudian tumbuh kembali dengan perlahan Gambar 14. Selama Periode 1997-2002 sektor ini terus tumbuh dengan laju rata-rata 3,69 per tahun
yaitu dari Rp.1.098,49 juta menjadi Rp.1.145,29 juta.
101
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
T ahun R
P J
u ta
Sorong Raja Am pat
Gambar 14. PDRB sektor listrik dan air minum Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga konstan 1993 dan 2000 sebelum dan setelah
pemekaran Setelah pemekaran, sektor listrik dan air minum tumbuh relatif lebih
rendah dibanding sebelum dimekarkan, baik di Kabupaten Sorong maupun Raja Ampat. Di Kabupaten Sorong pada Tahun 2003, sektor ini hanya menyumbang
Rp.1.191,53 juta 0,07 dan pada Tahun 2007 sebesar Rp.1.426,09 juta 0,08. Sementara di Kabupaten Raja Ampat, sektor ini menyumbang Rp.116,97 juta
0,06 pada Tahun 2003 dan terus tumbuh hingga mencapai Rp.139,44 juta 0,03 pada Tahun 2007 dengan laju rata-rata mencapai 3,34.
e. Sektor Bangunan dan Konstruksi
Sektor ini mencakup semua kegiatan pembangunan fisik konstruksi baik berupa gedung, jalan, jembatan, terminal, pelabuhan, irigasi, pasar dan fasilitas
umum lainnya. Sektor ini menyumbang Rp.16.244,66 juta 2,84 pada Tahun 1997 dari total PDRB Kabupaten Sorong, dan terus tumbuh sampai pada puncak
tertinggi di Tahun 1999 sebesar Rp.27.407,82 2,21 dan pertumbuhan ini tidak terpengaruh dengan dampak krisis ekonomi di Tahun 1998. Namun sampai Tahun
2000 proporsinya menurun hingga 1,32 dan mengalami laju negatif sebesar - 27,38 dan kembali tumbuh dengan positif pada Tahun 2001-2002 Gambar 15.
Setelah pemekaran, sektor bangunan dan konstruksi tumbuh positif. Pada Tahun 2003 di Kabupaten Sorong, sektor ini menyumbang Rp.23.428,33 juta
1,44 dan Rp.40.632,91 juta 2,49. Sementara di Kabupaten Raja Ampat, sektor ini menyumbang Rp.5.743,02 juta 3,12 pada Tahun 2003 dan terus
tumbuh hingga mencapai Rp.14.200,68 juta 2,68 pada Tahun 2007.
102
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun R
p J
u ta
Sorong Raja A mpat
Gambar 15. PDRB sektor bangunan dan konstruksi Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga konstan 1993 dan 2000 sebelum dan setelah
pemekaran
f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran