98 merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 74,02 kemudian diikuti oleh
subsektor kehutanan menyumbang sebesar 14,27.
50 100
150 200
250 300
350 400
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun R
p J
u ta
Sorong Raja A mpat
Gambar 11. PDRB sektor pertanian Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga konstan 1993 dan 2000 sebelum dan setelah pemekaran
b. Sektor Pertambangan dan penggalian
Kabupaten Sorong yang lebih dikenal dengan sebutan Kota Minyak, karena di daerah ini terdapat banyak sumur minyak yang menghasilkan tambang
berupa minyak dan gas bumi. Tidak heran kalau perekonomian daerah ini banyak dipengaruhi oleh besar kecilnya laju pertumbuhan sektor pertambangan dan
penggalian. Perekonomian Kabupaten Sorong sebelum pemekaran masih didominasi oleh subsektor pertambangan minyak dan gas bumi. Sumbangan
sektor tersebut selama Periode 1997-2002 mencapai 56,75 per tahun dan tumbuh dengan laju rata-rata 45,02 per tahun, merupakan peringkat pertama
terhadap perekonomian daerah Sorong. Setelah pemekaran, sektor ini tetap menjadi penyumbung terbesar dan
peringkat pertama bagi perekonomian Kabupaten Sorong. Pada Tahun 2003 sektor ini menyumbang Rp.976.763,19 juta 59,97, kenaikan tertinggi terjadi
pada Tahun 2004 mencapai 56,45 Rp.1.009.897,11 trilyun; sedangkan di Kabupaten Raja Ampat hanya menyumbang sebesar Rp.741,86 juta 0,40
Gambar 12. Laju pertumbuhan pada 4 tahun data pengamatan menunjukkan kecenderungan mengalami kontraksi -4,83 untuk Kabupaten Sorong, tetapi
kecenderungan positif dengan laju 8.155,09 untuk Kabupaten Raja Ampat. Karena pada Tahun 2005 sektor pertambangan di wilayah Raja Ampat yang
99 semula dikelola pemerintah Kabupaten Sorong diserahkan kepada Pemerintah
Kabupaten Raja Ampat, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonominya PDRB. Laju ini sangat berkontraksi dibanding saat sebelum pemekaran
Kabupaten Sorong.
100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun Rp
J u
ta
Sorong Raja Ampat
Gambar 12. PDRB sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga konstan 1993 dan 2000 sebelum dan
setelah pemekaran
c. Sektor Industri Pengolahan
Sektor industri pengolahan meliputi industri besar dan kecil, industri kecil kerajinan rumah tangga dan industri penggilangan minyak. Sektor ini dari Tahun
1997 sampai 2002 tumbuh relatif stabil dengan laju rata-rata mencapai 42,28. Kenaikan tertinggi terjadi di Tahun 2000 yang mencapai 14,50 Gambar 13.
Saat terjadi krisis ekonomi, sektor ini mampu tumbuh dengan tingkat yang lebih rendah dari sebelumnya. Proporsi relatif terhadap sektor lain juga menunjukkan
pertumbuhan positif tiap tahunnya dari 6,15 pada Tahun 1997 menjadi 13,50 pada Tahun 2002. Sektor ini merupakan penyumbang peringkat ketiga terhadap
perekonomian daerah Sorong selama Periode 1997-2002, dimana subsektor yang banyak memberikan sumbangan terbesar adalah industri penggilangan minyak
bumi 61,91, sehingga tidak heran kalau daerah ini mendapat julukan Kota Minyak.
Setelah pemekaran, sektor industri pengolahan Kabupaten Sorong pada Tahun 2003 menjadi Rp.266.624,39 juta atau naik 16,37 dari sebelum
100 dimekarkan, sementara di Kabupaten Raja Ampat hanya menyumbang sebesar
Rp.797,14 juta 0,43. Hingga Tahun 2007, sektor ini tumbuh positif, baik di Kabupaten Sorong 11,21 dan di Kabupaten Raja Ampat sebesar 5,05.
Selama periode 2003-2007, sektor ini naik menjadi peringkat kedua terhadap perekonomian daerah Sorong dengan sumbangan sebesar 23,23, sehingga
menggeser sektor pertanian yang sebelum pemekaran di peringkat kedua menjadi peringkat ketiga.
50 100
150 200
250 300
350 400
450 500
1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun R
p J
u ta
Sorong Raja A mpat
Gambar 13. PDRB sektor industri pengolahan Kabupaten Sorong dan Raja Ampat berdasar harga 1993 dan 2000 sebelum dan setelah pemekaran
d. Sektor Listrik dan Air Minum