60
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Dalam suatu proses perencanaan terhadap suatu daerahwilayah, hal yang paling awal perlu dan dimengerti adalah memahami dan mengenal daerah tersebut.
Untuk itu diperlukan suatu kajian terhadap profil wilayah. Profil wilayah adalah merupakan gambaran umum suatu wilayah yang menjadi objek
perencanaanpenelitian.
4.1. Kondisi Geografis dan Administratif
Secara geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 2˚ 25′ LU-4˚ 25′ LS dan 130˚-132˚ 55′ BT. Sebagai geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Raja
Ampat memiliki peranan sangat penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan wilayah luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling
utara dari rangkaian Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik Palau.
Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai berikut:
Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram Utara, Provinsi Maluku.
Sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Sebelah utara berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau di Samudera Pasifik.
Pada akhir tahun 2002, Raja Ampat dideklarasikan sebagai kabupaten baru, berdasarkan UU No.26 Tahun 2002 tanggal 11 Desember 2002 tentang
pembentukan Pembentukan Kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama,
Kabupaten Mapi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Waropen, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Kerom, Kabupaten Tolikara, Kabupaten
Yahukimo dan Kabupaten Pegunungan Bintang. Kabupaten Raja Ampat
61 merupakan salah satu dari 14 Kabupaten baru di Tanah Papua pada akhir tahun
2002 dan saat ini Kabupaten Raja Ampat merupakan bagian dari Provinsi Papua Barat. Pusat pemerintahan berada di Waisai Distrik Kecamatan Waigeo Selatan,
sekitar 36 mil dari Kota Sorong. Dengan demikian pada tahun 2002 Kabupaten Sorong telah memekarkan dua wilayah baru yaitu Kabupaten Raja Ampat dan
Kabupaten Sorong Selatan. Luas wilayah Kepulauan Raja Ampat secara keseluruhan daratan dan
lautan adalah 46,108 Km
2
, terbagi menjadi 13 distrik, 86 kampung dan 4 dusun. Berdasarkan Undang-Undang No.262002, wilayah Kabupaten Raja Ampat terdiri
dari 7 distrik yaitu: Distrik Kepulauan Ayau, Distrik Waigeo Utara, Distrik Waigeo Selatan, Distrik Waigeo Barat, Distrik Samate, Distrik Misool Timur
Selatan dan Distrik Misool. Kemudian terjadi pemekaran 6 distrik baru, yaitu: Distrik Kofiau, Distrik Waigeo Timur, Distrik Teluk Mayalibit, Distrik Misool
Timur, Distrik Meos Mansar dan Distrik Sagawin. Distrik dengan luas wilayah daratan terbesar adalah Distrik Samate yaitu, 1.576 Km
2
dan distrik dengan luasan terkecil adalah Distrik Kepulauan Ayau yaitu 18 Km
2
Anonimous, 2006. Visi Kabupaten Raja Ampat adalah “mewujudkan Kabupaten Raja Ampat
sebagai Kabupaten Bahari yang didukung oleh potensi sumberdaya pariwisata, perikanan dan kelautan menuju masyarakat Raja Ampat yang madani dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ”. Visi ini merupakan lanjutan dari
Semangat Tomolol , yang dideklarasikan oleh pejabat bupati pada tanggal 13
Desember 2003. Semangat Tomolol merupakan pertemuan para pemangku kepentingan di Raja Ampat dan merupakan itikad baik dari semua pihak untuk
berpartisipasi secara terbuka merancang program pembangunan berwawasan lingkungan.
4.2. Topografi