Analisis Koresponden Correspondence Analysis

55 Keterangan: a. Strategi SO t dibuat berdasarkan pemikiran dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. b. Strategi ST, Strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimilki untuk mengatasi ancaman yang ada c. Strategi WO, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan. d. Strategi WT, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths} dan peluang opportunities suatu kegiatan, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weaknesses dan ancaman threats, analisis ini dikatakan analisis situasi. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats Rangkuti 2004. Hasil analisis ini menghasilkan Strategi pengembangan dan pengelolaan kawasan pariwisata bahari yang terpadu dan berkelanjutan. Data analisis SWOT diperoleh dari data sekunder atau studi literatur dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda, BPS, Dinas pariwisata dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan tujuan penelitian.

3.7.6. Analisis Koresponden Correspondence Analysis

Analisis Koresponden Correspondence Analysis digunakan untuk melihat persepsi masyarakat tentang kondisi yang dialami sebelum dan setelah pemekaran. Correspondence analysis merupakan sebuah teknik deskriptif yang didesain untuk menganalis tabel sederhana dua arah simple two-way atau multi arah multi-way yang berisi berapa ukuran korespondensi antara baris dan kolom. Dalam correspondence analysis, sebuah tabel crosstab dari data frekuensi mula- mula distandarisasi sedemikian, sehingga frekuensi relatif dari semua sel apabila dijumlahkan sama dengan 1.0. Salah satu cara untuk menyatakan hasil dari analisis ini adalah dengan menampilkan tabel frekuensi relatif tersebut dalam bentuk jarak antara individual data berdasarkan data baris dan kolom dalam satu dimensi ruang 2 dimensi. 56 Perhitungan dalam teknik analisis ini dapat diuraikan seperti yang telah disampaikan oleh Greenacre 1984 diacu Lumbessy 2005. Perhitungan detail dari teknik adalah didasarkan pada matriks berikut : P : merupakan matrik dari frekuensi relatif, dimana masing-masing elemen dari P dihitung berdasarkan nilai frekuensi dari tabel input dibagi dengan jumlah total dari semua nilai r : merupakan nilai vektror dari total baris matrik P c : merupakan nilai vektor dari total kolom matrik P Dr : merupakan matrik diagonal, dimana elemen diagonal dari Dr sama dengan total baris dari P Dc : merupakan matrik diagonal, dimana elemen diagonal dari Dc sama dengan total kolom dari P Komputasi terhadap kordinat baris dan koordinat kolom didasarkan pada nilai singular dari matriks P, dimana : P = A DuB ̉’ ..................................................................................... 11 Sehingga A inverse DrA = B’inverseDc = 1 ............................................ 12 dimana A adalah matriks vektor singular sisi kiri left side generalized vektors, B adalah matrik vektor singular sisi kanan right side generalized vectors, Du adalah matrik diagonal dengan elemen diagonal sama dengan nilai singular generalized singular values, dan 1 merupakan matrik identitas sebuah matrik diagonal dengan nilai 1 sebagai nilai diagonal. Kemudian koordinat baris dihitung berdasarkan matrik baris R = inverse DrP, dan koordinat kolom dihitung berdasarkan koordinat kolom seperti halnya koordinat baris. Secara spesifik, koordinat baris dihitung sebagai F = inverse DrAdu, dan koordinat kolom sebagai G = inverse DcBdu. Pilihan ini sangat sesuai apabila kita ingin menginterpretasi variabel berdasarkan jarak baris dan jarak kolom jarak antara dua koordinat yaitu dari sisi baris dan kolom adalah jarak chi-square. Dalam penelitian ini teknik perhitungan di atas digunakan untuk mengetahui pola asosiasi antara karakteristik stekeholders atau responden dengan persepsi mereka mengenai Kabupaten Raja Ampat setelah pemekaran. Persepsi ini 57 akan dikelompokkan menjadi persepsi mengenai tingkat pendapatan, pelayanan pemerintah, partisipasi masyarakat, fasilitas umum dan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam di Kabupaten Raja Ampat setelah pemekaran.

3.7.7. Uji Validasi