Berganti KAP Samegrade Pengaruh Opini Audit Going Concern Terhadap Pergantian KAP 1.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going concern cenderung tidak akan melakukan pergantian KAP. Temuan ini bertentangan dengan penelitian Aier et al. 2013, namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati 2010 dan Merawati dkk. 2013 yang menunjukkan bahwa opini audit going concern tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.

3. Berganti KAP Samegrade

Hipotesis 1c menyatakan perusahaan yang menerima opini audit going concern memiliki probabilitas yang lebih rendah terhadap pergantian KAP jenis samegrade dari pada perusahaan tidak melakukan pergantian KAP, hipotesis ini ditolak. Berdasarkan ringkasan hasil uji hipotesis model 1 pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dalam kondisi perusahaan menerima opini audit going concern, perusahaan tidak akan berganti ke KAP yang memiliki ukuran yang sama atau samegrade. Meskipun ada kesangsian akuntan publik terhadap kondisi yang berakibat pada kelangsungan usaha perusahaan, tetapi manajemen sudah memiliki rencana yang efektif untuk mengatasi kondisi tersebut serta menurut pertimbangan akuntan publik, manajemen telah melakukan pengungkapan dengan baik Sinarwati, 2010. Selain itu, dikarenakan opini audit going concern diperoleh dari akuntan publik yang cukup kompatibel menurut perusahaan sehingga perusahaan cenderung menerima pemberian opini audit going concern dengan tanpa berganti KAP Merawati dkk., 2013. Kemudian apabila perusahaan berganti ke KAP yang memiliki ukuran sama disaat menerima opini audit going concern dikhawatirkan akan menimbulkan kecurigaan dari investor dan pemegang saham karena perusahaan memutuskan berganti ke KAP yang sebenarnya memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dari kualitas KAP sebelumnya. Sehingga akan muncul asumsi di pihak investor dan pemegang saham bahwa pergantian KAP jenis samegrade tidak bijak dilakukan saat menerima opini audit going concern. Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.1, menunjukkan terdapat 2 dari 15 data perusahaan yang mendapat opini audit going concern yang melakukan pergantian KAP jenis samegrade. Hal ini tergolong kecil jika dibandingakan dengan keseluruhan data perusahaan yang menerima opini audit gooing concern tetapi tidak berganti KAP. Sebagai intermediasi antara pihak principal dan pihak agent yang mengacu pada teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976, akuntan publik yang independen dan berkompeten dituntut untuk menilai apakah terdapat kesangsian yang cukup besar terhadap kemampuan perusahaann dalam mempertahankan keberlangsungan hidup usahanya dalam periode waktu pantas. Apabila terdapat keraguan tersebut, maka akuntan publik harus tegas memberikan opini audit dengan modifikasi mengenai going concern. Dampak dari pemberian opini audit going concern adalah terkirimnya sinyal negatif terhadap nilai saham perusahaan dimana hal ini sesuai dengan teori sinyal Leland dan Pyle, 1977. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan keputusan dalam berganti KAP jenis samegrade. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going concern cenderung tidak akan melakukan pergantian KAP. Temuan ini bertentangan dengan penelitian Aier et al. 2013, namun hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati 2010 dan Merawati dkk. 2013 yang menunjukkan bahwa opini audit going concern tidak berpengaruh terhadap pergantian KAP.

4.2.2. Pengaruh Pergantian Manajemen PMAN Terhadap Pergantian KAP

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16