2.4. Pergantian Manajemen
Boynton 2001:57 mengartikan manajemen sebagai kelompok perorangan
yang secara aktif merencanakan, melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam konteks pengauditan, manajemen
menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan personil kunci sebagai penyelia supervisor. Ismail et al. 2008 berpendapat bahwa pergantian yang
terjadi pada struktur manajemen merupakan suatu hal yang biasa terjadi, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang berstatus go public. Pergantian manajemen
yang terjadi seperti perubahan terhadap dewan direksi, financial controller, direktur manajemen, dan struktur komite audit.
Damayanti dan Sudarma 2008 menerangkan bahwa yang dimaksud dengan pergantian manajemen adalah pergantian direksi perusahaan yang
terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham RUPS atau direksi berhenti karena kemauan sendiri
. Apabila suatu perusahaan mengganti
dewan direksi, maka akan terjadi perubahan di dalam kebijakan perusahaan. Adapun perubahan tersebut meliputi perubahan terhadap teknologi yang
digunakan, visi dan misi perusahaan, restrukturisasi tenaga kerja, perubahan kerja sama dengan pihak lain, atau menetapkan suatu kebijakan baru bagi perusahaan.
Wijaya 2011 membedakan pergantian manajemen dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu pergantian manajemen rutin dan pergantian manajemen tidak
rutin. Pergantian manajemen tidak rutin cenderung terjadi akibat adanya pertimbangan terhadap kondisi perusahaan. Struktur manajemen yang ada
dianggap tidak mampu mengelola perusahaan dengan baik sehingga kondisi
perusahaan menjadi tidak baik. Kemudian struktur yang ada sebelumnya diganti dengan struktur manajemen yang baru dengan harapan akan membawa perbaikan
pada pengelolaan perusahaan di tahun yang akan datang. Selain itu, pergantian manajemen juga dapat terjadi akibat adanya ekspansi perusahaan, seperti
perubahan pada perusahaan yang berstatus tidak go public menjadi perusahaan go public.
Penelitian ini merujuk definisi pergantian manajemen milik Damayanti dan Sudarma 2008, yakni pergantian manajemen adalah pergantian direksi
perusahaan yang terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham RUPS atau direksi berhenti karena kemauan sendiri. Sedangkan dalam
hal pengukuran pergantian manajemen, peneliti merujuk pada metode pengukuran yang digunakan oleh Sinarwati 2010 dengan menggunakan variabel dummy.
Pengukuran tersebut sama dengan pengukuran yang dilakukan oleh Suparlan dan Andayani 2010, Wijaya 2011, serta Hermawan dan Fitriany 2013.
2.5. Kualitas Komite Audit