merujuk pada penelitian milik Setiawan dan Fitriany 2011
. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan yang berbeda dalam mengukur pergantian KAP sebagai
variabel dependen, dimana pergantian KAP dilihat dari jenis upgrade, downgrade, dan samegrade dengan rujukan penelitian milik Hermawan dan Fitriany 2013.
2.7. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Pengembangan Hipotesis
2.7.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
a. Pengaruh Opini Audit Going Concern Pada Pergantian KAP
Opini audit merupakan sumber informasi bagi pihak eksternal perusahaan yang berfungsi sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan ekonomi. Opini
audit dapat merepresentasikan tentang bagaimana kondisi kinerja keuangan perusahaan dan seberapa besar keberlangsungan usaha suatu perusahaan di masa
depan. Merawati dkk. 2013 menegaskan bahwa akuntan publik memiliki tanggung jawab untuk menilai apakah terdapat kesangsian besar terhadap
kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas. Ketika akuntan publik menemukan adanya keraguan
terhadap kemampuan klien untuk melanjutkan usahanya, akuntan publik harus memberikan opini audit dengan modifikasi mengenai going concern.
Solikhah dan Kiswanto 2010 berasumsi bahwa opini audit going concern adalah laporan
akuntan publik yang dimodifikasi mengenai going concern dan menunjukkan suatu indikasi bahwa dalam penilaian akuntan publik terdapat risiko auditee tidak
dapat bertahan dalam bisnis.
Teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976 menjelaskan posisi akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen dan berkompeten untuk mengatasi
konflik antara agent dan principal. Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka sendiri self interst. Akuntan publik
yang independen dan kompeten akan menerbitkan opini audit yang objektif dan akurat sesuai dengan bukti-bukti audit yang ditemukan. Apabila terdapat keraguan
atas keberlangsungan usaha suatu entitas, maka akuntan publik tidak segan untuk menerbitkan opini audit going concern. Namun, dampak dari penerbitan opini
audit going concern akan memberikan pesan negatif terhadap nilai saham dan hal tersebut dapat memicu pihak agent untuk berinisiatif mengganti akuntan
publiknya karena telah memberikan opini audit yang tidak diharapkan. Perusahaan yang memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang
dan memilki kemungkinan sukses yang tinggi, selalu mengirimkan sinyal yang jelas kepada pasar begitu juga sebaliknya. Teori sinyal yang dikemukakan oleh
Leland dan Pyle 1977, menerangkan bahwa sinyal merupakan informasi mengenai perusahaan yang dikirim kepada calon investor yang merupakan
proyeksi perusahaan di masa yang akan datang dan keberhasilan yang telah dicapai selama ini. Sehingga untuk menyiasati dampak negatif yang merugikan
atas penilaian publik terhadap perusahaan, manajemen perusahaan merasa perlu mengganti akuntan publik dan mencari akuntan publik yang lebih bersikap
koperatif demi memperoleh opini audit yang diinginkan. Tandirerung 2006 dalam Hermawan dan Fitriany 2013 menambahkan
bahwa apabila akuntan tidak memberikan opini wajar tanpa pengecualian atau
tidak sesuai dengan harapan perusahaan, maka perusahaan tidak segan-segan akan berpindah pada KAP yang mungkin dapat memberikan opini yang sesuai dengan
harapannya. Sehingga manajemen akan memberhentikan akuntan publik dan berharap mendapatkan akuntan publik lain yang lebih lunak.
b. Pengaruh Pergantian Manajemen Pada Pergantian KAP