Berganti KAP Upgrade Opini Audit Going Concern Yang Dimoderasi Dengan Kualitas Komite Audit ZOAGC

yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2008, Suparlan dan Andayani 2010, dan Chadegani et al. 2011 yang tidak menemukan adanya pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP, namun bertentangan dengan penelitian Sinarwati 2010, dan Nazri et al. 2012, dan Hermawan dan Fitriany 2013.

4.2.3. Opini Audit Going Concern Yang Dimoderasi Dengan Kualitas Komite Audit ZOAGC

1. Berganti KAP Upgrade

Hipotesis 3a menyatakan kualitas komite audit memiliki probabilitas yang lebih tinggi pada pengaruh opini audit going concern terhadap pergantian KAP jenis upgrade dari pada perusahaan tidak melakukan pergantian KAP, hipotesis ini ditolak. Berdasarkan ringkasan hasil uji hipotesis model 2 pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa apabila perusahaan yang memiliki komite audit yang berkualitas menerima opini audit going concern, perusahaan tidak akan berganti KAP. Hal tersebut dimungkinkan karena adanya pertimbangan dari komite audit untuk tidak berganti ke KAP disaat menerima opini audit going concern. Sebagai pihak yang mereviu laporan akuntan publik bersama akuntan publik Boynton, 2001:58, komite audit dapat menelaah dan menilai sejauh mana keandalan dan kualitas hasil audit dari KAP tersebut. Apabila laporan akuntan publik dinilai andal oleh komite audit, maka komite audit merekomendasikan untuk tidak melakukan pergantian KAP. Dengan adanya pergantian KAP justru akan menyebabkan penurunan terhadap kualitas audit. Chen et al. 2004 menjelaskan bahwa saat seorang akuntan publik harus menghadapi perusahaan baru sebagai kliennya, maka akan diperlukan lebih banyak waktu baginya untuk bisa mempelajari terlebih dahulu karakteristik klien barunya dari pada saat akuntan publik melanjutkan penugasan dari klien terdahulunya. Hal tersebut juga dapat memicu timbulnya peningkatan pada biaya keagenan. Jadi, sudah sewajarnya komite audit memberi rekomendasi untuk mempertahankan perikatan KAP selama KAP tersebut masih mempertahankan independensi dan menjaga kompetensi seiring berharap adanya perbaikan kinerja perusahaan demi pencapaian hasil penilaian keberlangsungan usaha yang lebih baik di tahun mendatang. Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.3, menunjukkan frekuensi kualitas komite audit yang berpengaruh terhadap pergantian KAP jenis upgrade terdapat 1 data dengan rentang skor 21,55 ─ 23,05, lalu 5 data dengan rentang skor 23,06 ─ 24,56, lalu 3 data dengan rentang skor 24,57 ─ 23,07. Dari penjelasan statistik deskriptif dapat dilihat perusahaan manufaktur sampel penelitian yang memiliki komite audit yang berkualitas cenderung tidak melakukan pergantian KAP dari pada melakukan pergantian KAP jenis upgrade. Komite audit adalah pihak yang ditunjuk terutama dari anggota dari luar dewan, yang bertindak sebagai penghubung antara akuntan publik dan manajemen Boynton , 2001:58. Komite audit memiliki tugas untuk melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh akuntan publik. Komite audit umumnya beranggotakan minimal dua individu yang memiliki pemahaman mengenai akuntansi dan keuangan yang mumpuni, sehingga mampu memberikan penilaian yang akurat terhadap hasil audit bagi perusahaan. Melihat posisi komite audit selaku pihak yang melakukan pengawasan terhadap kinerja akuntan publik, komite audit dapat meredam konflik kepentingan antara akuntan publik dan manajemen sebagaimana dicontohkan pada skandal kebangkrutan perusahaan yang menyeret kedua pihak tersebut, hal ini sejalan dengan teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976. Sehingga pembentukan komite audit dalam perusahaan memegang peran penting terhadap implementasi good corporate governance Merawati dkk., 2013. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa diterimanya opini audit going concern pada saat perusahaan memiliki komite audit yang berkualitas, tidak selalu diikuti dengan pergantian KAP yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Merawati dkk. 2013 dimana kualitas komite audit ditinjau berdasarkan pengalaman governance dan aktivitas komite audit dalam perusahaan tersebut yang tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap pergantian KAP.

2. Berganti KAP Downgrade

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16