Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadinya pergantian manajemen tidak selalu dikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan untuk memilih KAP
yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2008, Suparlan dan Andayani 2010 dan Chadegani et al. 2011 yang
tidak menemukan adanya pengaruh pergantian manajemen terhadap pergantian KAP, namun bertentangan dengan penelitian Sinarwati 2010, Nazri et al.
2012, dan Hermawan dan Fitriany 2013.
2. Berganti KAP Downgrade
Hipotesis 2b menyatakan perusahaan yang melakukan pergantian manajemen memiliki probabilitas yang lebih rendah terhadap pergantian KAP
jenis downgrade dari pada perusahaan tidak melakukan pergantian KAP, hipotesis ini ditolak. Berdasarkan ringkasan hasil uji hipotesis model 1 pada Tabel 4.12
menunjukkan bahwa dalam kondisi perusahaan melakukan pergantian manajemen, perusahaan tidak akan melakukan pergantian KAP. Dalam penelitian
Damayanti dan Sudarma 2008 ditemukan bahwa kebijakan dan pelaporan akuntansi KAP lama tetap dapat diselaraskan dengan kebijakan manajemen yang
baru dengan cara melakukan negosiasi ulang antara kedua pihak. Adapun faktor lain yang menjadi pertimbangan manajamen baru untuk tidak melakukan
pergantian KAP secara voluntary adalah biaya agensi. Apabila perusahaan melakukan pergantian KAP maka akan ada kecenderungan bahwa perusahaan
mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dan dapat mengurangi efisiensi.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.2, menunjukkan frekuensi pergantian manajemen yang berpengaruh terhadap pergantian KAP jenis
downgrade terdapat 1 data dari 26 data yang melakukan pergantian manajemen. Dari penjelasan statistik deskriptif dapat dilihat perusahaan manufaktur sampel
penelitian yang melakukan pergantian manajemen cenderung tidak melakukan pergantian KAP dari pada melakukan pergantian KAP jenis downgrade.
Sebagai pihak yang dikontrak oleh principal, manajemen merupakan pihak yang secara aktif merencanakan, melakukan koordinasi, serta mengendalikan
jalannya operasi dan transaksi klien Boynton, 2001:57. Hal tersebut sesuai dengan teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976 yang melihat hubungan
keagenan dari sisi principal dan agent. Dengan terjadinya pergantian manajemen baru di internal perusahaan, muncul harapan dari principal adanya kinerja yang
lebih baik dalam mengelola perusahaan, dimana hal tersebut sesuai degan teori harapan yang Victor Vroom; 1967 Robbins dan Judge 2008:253. Dalam
praktiknya manajemen diberi wewenang penuh atas pengambilan keputusan perusahaan yang sesuai kontrak kesepakatan kerja dengan principal. Sehingga
penting bagi manajemen dalam mengambil keputusan dalam berganti KAP jenis downgrade.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadinya pergantian manajemen tidak selalu dikuti dengan pergantian kebijakan perusahaan untuk memilih KAP
yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2008, Suparlan dan Andayani 2010, dan Chadegani et al. 2011, dan
Hermawan dan Fitriany 2013 yang tidak menemukan adanya pengaruh
pergantian manajemen terhadap pergantian KAP, namun bertentangan dengan penelitian Sinarwati 2010, dan Nazri et al. 2012.
3. Berganti KAP Samegrade