yang akurat terhadap hasil audit bagi perusahaan. Melihat posisi komite audit selaku pihak yang melakukan pengawasan terhadap kinerja akuntan publik,
komite audit dapat meredam konflik kepentingan antara akuntan publik dan manajemen sebagaimana dicontohkan pada skandal kebangkrutan perusahaan
yang menyeret kedua pihak tersebut, hal ini sejalan dengan teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976. Sehingga pembentukan komite audit dalam perusahaan
memegang peran penting terhadap implementasi good corporate governance Merawati dkk., 2013.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa diterimanya opini audit going concern pada saat perusahaan memiliki komite audit yang berkualitas, tidak selalu
diikuti dengan pergantian KAP yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Merawati dkk. 2013 dimana kualitas komite audit ditinjau
berdasarkan pengalaman governance dan aktivitas komite audit dalam perusahaan tersebut yang tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap pergantian KAP.
2. Berganti KAP Downgrade
Hipotesis 3b menyatakan kualitas komite audit memiliki probabilitas yang lebih rendah pada pengaruh opini audit going concern terhadap pergantian KAP
jenis downgrade dari pada perusahaan tidak melakukan pergantian KAP, hipotesis ini ditolak. Berdasarkan ringkasan hasil uji hipotesis model 2 pada Tabel 4.14
bahwa apabila perusahaan yang memiliki komite audit yang berkualitas menerima opini audit going concern, perusahaan tidak akan berganti KAP. Hal tersebut
dimungkinkan karena adanya pertimbangan dari komite audit untuk tidak berganti
ke KAP disaat menerima opini audit going concern. Sebagai pihak yang mereviu laporan akuntan publik bersama akuntan publik Boynton, 2001:58, komite audit
dapat menelaah dan menilai sejauh mana keandalan dan kualitas hasil audit dari KAP tersebut. Apabila laporan akuntan publik dinilai andal oleh komite audit,
maka komite audit merekomendasikan untuk tidak melakukan pergantian KAP. Dengan adanya pergantian KAP justru akan menyebabkan penurunan terhadap
kualitas audit. Chen et al. 2004 menjelaskan bahwa saat seorang akuntan publik harus menghadapi perusahaan baru sebagai kliennya, maka akan diperlukan lebih
banyak waktu baginya untuk bisa mempelajari terlebih dahulu karakteristik klien barunya dari pada saat akuntan publik melanjutkan penugasan dari klien
terdahulunya. Hal tersebut juga dapat memicu timbulnya peningkatan pada biaya keagenan. Jadi, sudah sewajarnya komite audit memberi rekomendasi untuk
mempertahankan perikatan KAP selama KAP tersebut masih mempertahankan independensi dan menjaga kompetensi seiring berharap adanya perbaikan kinerja
perusahaan demi pencapaian hasil penilaian keberlangsungan usaha yang lebih baik di tahun mendatang.
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.3, menunjukkan frekuensi kualitas komite audit yang berpengaruh terhadap pergantian KAP jenis
downgrade terdapat 2 data dengan rentang skor 21,55 ─ 23,05, lalu 3 data dengan
rentang skor 23,06 ─ 24,56, lalu 2 data dengan rentang skor 24,57 ─ 26,07, dan 1
data dengan rentang skor 26,08 ─ 27,58. Dari penjelasan statistik deskriptif dapat
dilihat perusahaan manufaktur sampel penelitian yang memiliki komite audit yang
berkualitas cenderung tidak melakukan pergantian KAP dari pada melakukan pergantian KAP jenis downgrade.
Komite audit adalah pihak yang ditunjuk terutama dari anggota dari luar dewan, yang bertindak sebagai penghubung antara akuntan publik dan manajemen
Boynton, 2001:58. Komite audit memiliki tugas untuk melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh akuntan publik. Komite audit umumnya
beranggotakan minimal dua individu yang memiliki pemahaman mengenai akuntansi dan keuangan yang mumpuni, sehingga mampu memberikan penilaian
yang akurat terhadap hasil audit bagi perusahaan. Melihat posisi komite audit selaku pihak yang melakukan pengawasan terhadap kinerja akuntan publik,
komite audit dapat meredam konflik kepentingan antara akuntan publik dan manajemen sebagaimana dicontohkan pada skandal kebangkrutan perusahaan
yang menyeret kedua pihak tersebut, hal ini sejalan dengan teori keagenan Jensen dan Meckling, 1976. Sehingga pembentukan komite audit dalam perusahaan
memegang peran penting terhadap implementasi good corporate governance Merawati dkk., 2013.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa diterimanya opini audit going concern pada saat perusahaan memiliki komite audit yang berkualitas, tidak selalu
diikuti dengan pergantian KAP yang baru. Temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Merawati dkk. 2013 dimana kualitas komite audit ditinjau
berdasarkan pengalaman governance dan aktivitas komite audit dalam perusahaan tersebut yang tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap pergantian KAP.
3. Berganti KAP Samegrade