Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pergantian KAP

pergantian dari KAP besar ke KAP besar, dari KAP menengah ke KAP menengah, dan dari KAP kecil ke KAP kecil. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merujuk pengertian pergantian KAP milik Damayanti dan Sudarma 2008 yang mendefinisikan bahwa pergantian KAP adalah pergantian yang dilakukan bukan karena masa pemberian jasa audit sesuai regulasi telah selesai namun disebabkan oleh alasan lain di luar regulasi. Dalam hal pengukuran pergantian KAP peneliti merujuk pengukuran pergantian KAP milik Hermawan dan Fitriany 2013 dengan membedakan pergantian KAP menjadi tiga kategori, yaitu pergantian KAP upgrade, pergantian KAP downgrade, dan pergantian KAP samegrade.

2.2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pergantian KAP

Damayanti dan Sudarma 2008 dalam penelitiannya mengartikan pergantian KAP adalah pergantian pada kantor akuntan publik yang dilakukan bukan karena masa pemberian jasa audit sesuai regulasi yang telah selesai namun disebabkan oleh alasan lain di luar regulasi tersebut. Pergantian KAP dapat diakibatkan dari faktor internal perusahaan maupun faktor eksternal perusahaan. Beberapa faktor internal perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya pergantian KAP diantaranya adalah pergantian manajemen, kesulitan keuangan, profitabilitas, corporate governance, ukuran perusahaan, kinerja keuangan, dewan komisaris, dan share growth. Sedangkan faktor eksternal perusahaan yang dapat mengakibatkan terjadinya pergantian KAP diantaranya adalah opini audit going concern, opini audit sebelumnya, audit fee, audit delay, audit tenure, reputasi KAP, dan ukuran KAP. Merawati dkk. 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Komite Audit pada Hubungan Opini Audit Going Concern dengan Pergantian Auditor” menjabarkan faktor-faktor yang dapat mendorong perusahaan melakukan pergantian KAP yaitu opini audit going concern. Penelitian Merawati dkk. 2013 menempatkan karakteristik komite audit sebagai variabel moderasi yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara opini audit going concern dengan pergantian KAP yang diproksikan dengan independensi, keahlian akuntansi dan keuangan, keahlian dan pengalaman governance, serta aktivitas komite audit. Penelitian ini menjelaskan temuan bahwa perusahaan di Indonesia cenderung menerima pemberian opini audit going concern dengan tanpa mengganti KAP. Hal tersebut membuktikan bahwa opini audit going concern seharusnya dapat diterima tanpa berimplikasi pada digantinya KAP karena untuk melindungi kepentingan investor. Hermawan dan Fitriany 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik Upgrade, Downgrade, dan Samegrade pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia BEI” menjabarkan bahwa faktor-faktor yang dapat mendorong perusahaan melakukan pergantian KAP yaitu financial distress, pergantian manajemen, profitabilitas, dan prior audit opinion. Penelitian Hermawan dan Fitriany 2013 menerangkan bahwa faktor internal yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian KAP adalah financial distress, pergantian manajemen, dan profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian KAP adalah prior audit opinion. Berdasarkan uraian di atas tentang pergantian KAP, dalam penelitian ini peneliti berasumsi bahwa faktor-faktor yang dapat mendorong probabilitas perusahaan untuk melakukan pergantian KAP adalah opini audit going concern X 1 dan pergantian manajemen X 2 . Apabila ditinjau dari asal keberadaannya, opini audit going concern merupakan faktor eksternal perusahaan yang bersumber dari hasil audit yang dilakukan akuntan publik dalam menilai seberapa besar perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Sedangkan pergantian manajemen adalah faktor internal perusahaan yang disebabkan dari hasil kesepakatan principal atau adanya keputusan pengunduran diri sendiri. Peneliti juga berasumsi bahwa kualitas komite audit Z dapat digunakan sebagai variabel moderasi yang mampu memperkuat atau memperlemah probabilitas perusahaan untuk melakukan pergantian KAP yang disebabkan opini audit going concern X 1 dan pergantian manajemen X 2 .

2.3. Opini Audit Going Concern

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16