Pembentukan komite audit yang aktif dan independen akan menuntut kualitas audit yang tinggi untuk menghindari kerugian terhadap perusahaan yang
ditimbulkan dari praktik kecurangan pada laporan keuangan auditan. Teori keagenan ini menjelaskan perlu adanya pihak yang juga mampu menengahi
kepentingan akuntan publik dan manajemen. Konflik yang terjadi antara akuntan publik dan manajemen dipicu karena akuntan publik tidak selalu menerbitkan
opini audit yang sesuai dengan keinginan manajemen. Konflik tersebut dapat memunculkan biaya keagenan yang cukup besar. Dengan keberadaan komite audit
dalam suatu perusahan dapat menekan biaya keagenan yang mungkin terjadi.
2.1.2. Teori Sinyal
Leland dan Pyle 1977 menyimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki prospek yang bagus di masa yang akan datang dan memilki kemungkinan sukses
yang tinggi selalu mengirimkan sinyal yang jelas kepada pasar saat go public. Untuk dapat lebih meyakinkan, sinyal yang dikirim kepada calon investor
merupakan proyeksi perusahaan di masa yang akan datang dan keberhasilan yang telah dicapai selama ini. Jika perusahaan tidak mengirimkan sinyal kepada pasar,
maka akan menghasilkan asimetri informasi yang akan menyebabkan kerugian. Jama’an 2008 menjelaskan bahwa teori sinyal mampu mengemukakan
tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang
sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan
tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi.
Manajemen memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang
lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan
menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Teori sinyal juga dapat membantu pihak agent, principal, dan pihak luar perusahaan untuk dapat
mengurangi kemungkinan adanya asimetri informasi dengan menghasilkan kualitas atau integritas informasi laporan keuangan. Untuk memastikan pihak-
pihak yang berkepentingan agar bisa meyakini keandalan informasi keuangan yang disampaikan pihak agent, perlu mendapatkan opini dari pihak lain yang
bebas memberikan pendapat tentang laporan keuangan. Pengaruh penerbitan opini audit going concern terhadap pergantian KAP,
dapat dikaitkan dengan teori sinyal dimana sinyal tersebut mampu membantu pihak principal, agent, dan investor untuk mengurangi perbedaan informasi
tentang kondisi perusahaan. Kualitas informasi yang baik bertujuan supaya tidak terjadi perbedaan informasi yang diterima oleh pemilik perusahaan atau pihak
eksternal perusahaan dari pihak pengelola perusahaan karena apabila terjadi perbedaan informasi maka akan berpengaruh langsung terhadap kualitas laporan
keuangan. Apabila akuntan publik menemukan adanya keraguan yang cukup besar terhadap kemampuan perusahaan untuk melanjutkan keberlangsungan
usahanya, akuntan publik akan menerbitkan opini audit modifikasi mengenai
going concern. Penerbitan opini audit going concern akan memberikan respon negatif terhadap saham dan hal tersebut dapat memicu pihak agent untuk
mengganti akuntan publiknya karena telah memberikan opini audit yang tidak diharapkan.
2.1.3. Teori Harapan