Jenis dan Desain Penelitian Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

63

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Ferdinand 2006:9 menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melalui sebuah proses yang memungkinkan peneliti untuk membangun hipotesis dan menguji secara empiris terhadap hipotesis yang dibangun. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel yang menjadi objek penelitian, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasi. Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam pengukuran yang disertai secara statistik. Desain penelitian merupakan sebuah kerangka yang digunakan untuk melaksanakan riset. Kerangka yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan deduktif, dimana penelitian berangkat dari teori yang kemudian dibuktikan dengan pencarian fakta. Hasil dari penelitian berupa angka- angka atau kuantifikasi, kemudian ditarik kesimpulan yang diambil dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.

3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Ferdinand 2006:71 mendefinisikan populasi sebagai gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011-2014 sebanyak 150 perusahaan dengan rincian data terlampir pada Lampiran 1. Dimulai dari tahun 2011 karena penelitian ini merupakan konfirmasi terhadap penelitian yang dilakukan oleh Merawati dkk. 2013 yang menggunakan rentang waktu dari tahun 2008-2011. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian dikarenakan pada industri manufaktur mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari segi laporan keuangan, sehingga perusahaan manufaktur cenderung mempunyai risiko keuangan yang beragam. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjual produknya dengan proses produksi yang tidak putus mulai dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan, hingga menjadi barang jadi. Sehingga perusahaan manufaktur membutuhkan sumber dana yang akan digunakan pada aset tetap perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan manufaktur lebih membutuhkan sumber dana yang bersifat jangka panjang untuk membiayai kegiatan operasioal perusahaan, salah satunya dengan melakukan investasi saham oleh para investor. Kemudian apabila dilihat dari keseluruhan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI, perusahaan sektor manufaktur memiliki jumlah yang lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan di sektor lainnya, hal tersebut akan memudahkan peneliti dalam menggeneralisasikan hasil yang ditemukan. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan mempertimbangkan kriteria tertentu. Ferdinand 2006:171 mendefinisikan sampel sebagai subset dari populasi yang terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset tersebut diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin bagi peneliti untuk meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu peneliti membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan dan kriteria khusus sehingga layak untuk dijadikan sampel. Dari seluruh jumlah populasi, hanya 29 perusahaan manufaktur saja yang memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun proses seleksi sampel berdasarkan kriteria disajikan dalam Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1. Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria No Kriteria Jumlah 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut- turut selama tahun 2011-2014. 128 2 Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan keuangan auditan dan annual report selama periode 2011-2014. 35 3 Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan informasi secara lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian. 4 4 Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan pergantian KAP selama periode 2011-2014. 52 5 Perusahaan-perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian KAP secara mandatory selama periode 2011-2014. 8 Jumlah perusahaan yang masuk kriteria 29 Total unit analisis selama periode penelitian 4 tahun 116 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 pada lampiran 1-7 Adapun daftar nama perusahaan manufaktur yang masuk dalam sampel penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2. Daftar Sampel Penelitian No. Kode Nama Perusahaan 1 ADES PT Akhasa Wira International Tbk. 2 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk. 3 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk. 4 ARGO PT Argo Pantes Tbk. 5 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. 6 BRNA PT Berlina Tbk. 7 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk. 8 FPNI PT Lotte Chemical Titan Tbk. 9 INAF PT Indofarma Persero Tbk. 10 INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk. 11 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk. 12 KAEF PT Kimia Farma Persero Tbk. 13 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk. 14 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk. 15 MBTO PT Martina Berto Tbk. 16 NIKL PT Latinusa Tbk. 17 NIPS PT Nipress Tbk. 18 PBRX PT Pan Brothers Tbk. 19 PRAS PT Prima Alloy Steel Universal Tbk. 20 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. 21 SIAP PT Sekawan Intipratama Tbk. 22 SMGR PT Semen Indonesia Persero Tbk. 23 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk. 24 SSTM PT Sunson Textile Manufacturer Tbk. 25 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk. 26 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 27 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk. 28 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk. 29 YPAS PT Yanaprima Hastapersada Tbk. Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 lampiran 7

3.3. Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16