yang akan digunakannya, jadi bukan tidak mungkin perusahaan memutuskan untuk melakukan pergantian KAP. Nagy 2005 memperkuat pendapat
sebelumnya bahwa perusahaan akan mencari KAP yang lebih selaras dengan kebijakan dan sistem pelaporan akuntansi yang diterapkan.
c. Pengaruh Kualitas Komite Audit Pada Hubungan Opini Audit Going
Concern Dengan Pergantian KAP
Komite audit adalah perpanjangan tangan dewan komisaris yang bertugas untuk mengawasi proses pelaporan akuntansi dan keuangan, audit laporan
keuangan dan pengendalian internal, dan memonitor hubungan kerja akuntan publik dengan manajemen yang diatur dalam piagam komite audit.
Boynton 2001:58 menjelaskan bahwa salah satu fungsi komite audit yang secara langsung
mempengaruhi akuntan publik adalah mencalonkan KAP untuk melaksanakan audit tahunan. Dalam hal ini, komite audit yang ditunjuk terutama terdiri dari
anggota independen yang berasal dari luar dewan yang dapat bertindak sebagai penghubung antara akuntan publik dan manajemen.
Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen dan Meckling 1976 dinilai mampu menerangkan posisi komite audit sebagai pihak yang melakukan
pengawasan terhadap kinerja akuntan publik dan memiliki kendali internal perusahaan. Teori keagenan ini menjelaskan perlu adanya pihak yang juga mampu
menengahi kepentingan akuntan publik dan manajemen. Konflik yang terjadi antara akuntan publik dan manajemen dapat dipicu karena akuntan publik tidak
selalu menerbitkan opini audit yang sesuai dengan keinginan manajemen. Konflik
tersebut dapat memunculkan biaya keagenan yang cukup besar. Dengan keberadaan komite audit dalam suatu perusahan diyakini dapat mengurangi biaya
keagenan yang mungkin terjadi. Fitriany 2011 melakukan penelitian untuk melihat peran moderasi
kualitas komite audit terhadap pengaruh spesialisasi akuntan publik terhadap kualitas audit. Fitriany 2011 juga telah menemukan bahwa kualitas komite audit
terbukti signifikan memperkuat pengaruh spesialisasi akuntan publik terhadap kualitas audit yang dilihat dari sisi timeliness.
Merawati dkk. 2013 menjelaskan bahwa pembentukan komite audit dalam perusahaan memegang peran penting
terhadap implementasi corporate governance. Keberadaan komite audit dapat menjawab kekhawatiran atas pengawasan
dan tata kelola yang baik bagi keberlangsungan perusahaan. Komite audit di suatu perusahaan dapat melakukan tindakan preventif dalam permasalahan mengenai
going concern. Apabila komite audit mampu menjalankan fungsinya sebagai pihak yang berwenang dalam mereviu laporan keuangan dan laporan audit pada
saat penyelesaian penugasan dengan baik, maka bukan tidak mungkin bagi perusahaan dapat mencegah kemungkinan terjadinya menerima opini audit going
concern yang diterbitkan oleh akuntan publik yang akan berdampak negatif pada nilai saham perusahaan.
d. Pengaruh Kualitas Komite Audit Pada Hubungan Pergantian