Pengaruh Pergantian Manajemen Pada Pergantian KAP

tidak sesuai dengan harapan perusahaan, maka perusahaan tidak segan-segan akan berpindah pada KAP yang mungkin dapat memberikan opini yang sesuai dengan harapannya. Sehingga manajemen akan memberhentikan akuntan publik dan berharap mendapatkan akuntan publik lain yang lebih lunak.

b. Pengaruh Pergantian Manajemen Pada Pergantian KAP

Pergantian manajemen dalam suatu perusahaan merupakan mufakat dari rapat umum pemegang saham RUPS atau atas keinginan manajemen itu sendiri. Sinarwati 2010 berpendapat bahwa pergantian manajemen dalam perusahaan sering kali diikuti oleh perubahan kebijakan dalam perusahaan, termasuk dalam pemilihan KAP. Hermawan dan Fitriany 2013 berasumsi bahwa pergantian manajemen perusahaan dapat terjadi jika perusahaan mengubah komposisi dewan komisaris dan dewan direksi yang memiliki peran vital dalam setiap pengambilan keputusan, tak terkecuali dalam pemilihan KAP. Teori keagenan milik Jensen dan Meckling 1976, menjelaskan bahwa pemegang saham adalah pihak yang berperan sebagai principal dan manajemen sebagai agent, dimana manajemen adalah pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugas yang dibebankan dengan penuh tanggung jawab. Akuntan publik sebagai pihak ketiga yang independen dan berkompeten diyakini mampu mengatasi konflik antara agent dan principal. Teori keagenan mengasumsikan bahwa semua individu bertindak untuk kepentingan mereka sendiri self interst. Apabila ditemukan kondisi perusahaan sedang berkembang, hal tersebut akan mendorong manajemen baru untuk memilih KAP yang lebih berkualitas dan mampu memenuhi segala tuntutan pertumbuhan perusahaan. Teori harapan yang dikembangkan oleh Vroom; 1967 Robbins dan Judge, 2008:253 menjelaskan bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut. Pemegang saham memiliki harapan kepada manajemen yang baru untuk bisa mengelola perusahaan lebih baik dengan memberikan kompensasi yang sesuai dengan kinerja yang dilakukan. Mendapat harapan tersebut, manajemen baru akan berupaya memberikan kinerja terbaiknya, baik demi kepentingan perusahaan maupun demi memperoleh kompensasi yang dijanjikan principal. Pergantian manajemen yang baru biasanya diikuti dengan adanya pergantian metode akuntansi yang akan diterapkan di perusahaan. Pergantian manajemen dapat memicu terjadinya pergantian KAP apabila KAP sebelumnya dinilai tidak selaras dengan kebijakan baru perusahaan. Manajemen baru memiliki harapan yang kuat terhadap KAP baru untuk mampu bekerja lebih baik sehingga perusahaan dapat memperoleh jasa audit yang berkualitas. Sinarwati 2010 menerangkan apabila dengan adanya pergantian KAP, manajemen beranggapan bahwa KAP yang baru akan lebih mudah untuk diajak bekerjasama sehingga mampu memberikan opini audit yang sesuai dengan harapannya, yang disertai dengan preferensi tersendiri tentang akuntan publik yang akan digunakannya, jadi bukan tidak mungkin perusahaan memutuskan untuk melakukan pergantian KAP. Nagy 2005 memperkuat pendapat sebelumnya bahwa perusahaan akan mencari KAP yang lebih selaras dengan kebijakan dan sistem pelaporan akuntansi yang diterapkan.

c. Pengaruh Kualitas Komite Audit Pada Hubungan Opini Audit Going

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16