Matriks Klasifikasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.9. Coefficient Correlations Model 2 Model AbsX2_Z ZOAGC ZKKA ZPMAN AbsX1_Z 2 Correlations AbsX2_Z 1,000 ,343 ,191 -,511 -,502 ZOAGC ,343 1,000 ,126 -,070 -,687 ZKKA ,191 ,126 1,000 -,029 -,213 ZPMAN -,511 -,070 -,029 1,000 ,122 AbsX1_Z -,502 -,687 -,213 ,122 1,000 Covariances AbsX2_Z ,028 ,009 ,004 -,012 -,016 ZOAGC ,009 ,025 ,002 -,001 -,021 ZKKA ,004 ,002 ,014 ,000 -,005 ZPMAN -,012 -,001 ,000 ,018 ,003 AbsX1_Z -,016 -,021 -,005 ,003 ,037 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 pada lampiran 17

e. Matriks Klasifikasi

Prediksi terhadap ketepatan model regresi ditunjukkan dengan menggunakan matrik klasifikasi yang mengandung nilai estimasi yang benar correct dan salah incorrect pada variabel dependen. Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya pergantian KAP yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui pada model 1 sebanyak 76 observasi 100 diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial tidak melakukan pergantian KAP. Sebanyak 9 observasi 0,0 tidak diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP upgrade. Sebanyak 8 observasi 0,0 tidak diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP downgrade. Kemudian sebanyak 23 observasi 0,0 tidak diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP samegrade. Secara keseluruhan dapat diketahui ketepatan klasifikasi prediksi dari model regresi logistik multinomial pada penelitian ini adalah sebesar 65,5. Bisa dikatakan model regresi logistik multinomial pada penelitian ini mempunyai ketepatan yang tergolong baik dalam memprediksi pergantian KAP upgrade, downgrade, dan samegrade pada perusahaan manufaktur sampel penelitian. Kemudian pada model 2 diketahui sebanyak 73 observasi 96,1 diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial tidak melakukan pergantian KAP. Sebanyak 9 observasi 0,0 tidak diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP upgrade. Sebanyak 7 observasi 0,0 tidak diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP downgrade. Kemudian sebanyak 22 observasi 4,3 diklasifikasikan secara benar oleh model regresi logistik multinomial yang melakukan pergantian KAP samegrade. Secara keseluruhan dapat diketahui ketepatan klasifikasi prediksi dari model regresi logistik multinomial pada penelitian ini adalah sebesar 63,8. Bisa dikatakan model regresi logistik multinomial pada penelitian ini mempunyai ketepatan yang tergolong baik dalam memprediksi pergantian KAP upgrade, downgrade, dan samegrade yang dimoderasi oleh kualitas komite audit pada perusahaan manufaktur sampel penelitian. Berikut adalah hasil pengujian matrik klasifikasi yang tersaji dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10. Matrik Klasifikasi Observed Predicted Tidak Berganti Upgrade Downgrade Samegrade Percent Correct Model 1 76 100,00 1 9 0,00 2 8 0,00 3 23 0,00 Overall Percentage 100,00 0,00 0,00 0,00 65,50 Model 2 73 1 2 96,10 1 9 0,00 2 7 1 0,00 3 22 1 4,30 Overall Percentage 95,70 0,90 0,00 3,40 63,80 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2016 pada lampiran 18

f. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Dokumen yang terkait

PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014)

11 58 15

PENGARUH ROTASI AUDIT DAN AUDITOR SPESIALISASI INDUSTRI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 82 23

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP OPINI AUDITASUMSI GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

3 27 18

PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP ANOMALI AKRUAL (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

21 49 25

PENGARUH DEBT DEFAULT, KUALITAS AUDIT DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)

1 8 64

DETERMINASI PERGANTIAN KAP JENIS UPGRADE, DOWNGRADE, DAN SAMEGRADE DENGAN KUALITAS KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek In

0 37 205

PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012)

0 0 7

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KINERJA KEUANGAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI MODERASI

0 0 19

ANALISIS DAMPAK KUALITAS KOMITE AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN KUALITAS AUDIT SEBAGAI VARIABEL MODERASI

0 0 24

FEE AUDIT SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH AUDITOR SWITCHING DAN AUDIT TENURE PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2016)

0 2 16