79 melakukan penilaian pada aspek psikomotor melalui kegiatan menggambar
lapisan-lapisan bumi dan matahari sesuai dengan urutannya.
3.8.2 Instrumen Tes
Instrumen penelitian tes berfungsi untuk memperoleh data variable hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kondisi sebelum
pembelajaran pretest dan sesudah pembelajaran posttest. Tes berupa soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal dengan empat alternatif jawaban
yang mencakup ranah C1, C2 dan C3. Bentuk soal pilihan ganda dipilih karena karena keunggulannya yang dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan objektif serta
dapat mencakup ruang lingkup materi yang luas. Pembuatan soal-soal pilihan ganda didasarkan pada kompetensi dasar yang dijabarkan menjadi indikator soal
dalam bentuk kisi-kisi soal. Indikator soal yang dibuat disesuaikan dengan silabus utuh dan silabus pembelajaran IPA kelas V materi Struktur Bumi dan Matahari.
Instrumen yang baik adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat dipercaya. Oleh sebab itu, sebelum instrumen tersebut
digunakan untuk mengukur hasil belajar, perlu adanya uji coba instrumen try- out di luar sampel. Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas VI SD Negeri
Tunon 02 Kota Tegal dengan jumlah responden 43 siswa. Uji coba instrumen terdiri dari 40 butir soal pilihan ganda. Uji coba instrumen berguna untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya beda soal. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
3.8.2.1 Pengujian Validitas
Purwanto 2013: 114 menyatakan bahwa, “validitas berhubungan dengan
kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang akan diukur. ” Arikunto
80 2013: 211 menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur data dari variabel yang
diteliti secara tepat. Data yang valid adalah data yang sama antara data yang dilaporkan dengan data yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Pengujian
validitas sebuah tes dapat dilakukan dengan cara uji pemikiran dan pengalaman. Uji pemikiran digunakan untuk menguji validitas logis, sedangkan uji pengalaman
digunakan untuk menguji validitas empiris. Uraian selengkapnya mengenai validitas logis dan empiris yaitu sebagai berikut:
3.8.2.1.1 Validitas Logis Arikunto 2012: 80 menjelaskan bahwa validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Arikunto 2014: 212 menyatakan
bahwa validitas logis merupakan validitas yang diperoleh dengan suatu usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu
validitas yang dikehendaki. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria kisi-kisi soal yang telah dibuat
berdasarkan silabus. Pengujian validitas logis dalam penelitian ini dilakukan oleh dua penilai ahli. Penilai pertama yaitu
Drs. Daroni, M. Pd. Sebagai dosen pembimbing dan penilai kedua yaitu Heni Darwanto, S.Pd. sebagai guru kelas V
SD Negeri Kejambon 01 dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis. Validitas logis terdiri dari dua macam, salah satunya yaitu validitas isi.
Arikunto 2012: 81 menyatakan bahawa validitas isi merujuk pada suatu kondisi
81 sebuah instrumen yang disusun berdasarkan materi pelajaran yang dievaluasi.
Oleh karena itu, penilaian ini dilakukan dengan menggunakan lembar telaah validitas isi.
3.8.2.1.2 Validitas Empiris Arikunto 2012: 81 m
engatakan bahwa “sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman
”. Jadi, validitas empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen seperti halnya
validitas logis. Untuk mengetahui validitas empiris, penulis melakukan uji coba instrumen try-out kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu
siswa kelas VI SD Negeri Tunon 02 Kota Tegal. Dengan alasan kelas tersebut sudah pernah mendapatkan materi yang sama sebelumnya.
Langkah berikutnya, penulis mengumpulkan data hasil uji coba dan menganalisis guna mengetahui validitas item soal menggunakan cronbachs alpha
pada program SPSS versi 16. Untuk menghitung validitas dalam SPSS 16 menggunakan menu analyze
– scale – reliability analysis. Pada tabel Item-Total Statistics kolom Corrected Item-Total Correlation akan diketahui validitas soal
tersebut. Ketentuan pengambilan keputusan dengan menggunakan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan r
hitung
≥ r
tabel
maka instrumen dinyatakan valid. Jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan r
hitung
r
tabel
maka instrumen dinyatakan tidak valid Priyatno, 2010: 20. Uji terhadap instrumen tes soal evaluasi menggunakan
program SPSS versi 16 diperoleh item yang valid sebanyak 25 butir soal yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 9, 10, 12, 13, 14, 18, 19, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 32,
82 35, 36, 37, 38, dan 40. Rekapitulasi data validitas instrumen soal evaluasi dapat
dilihat pada lampiran nomor 27.
3.8.2.2 Pengujian Reliabilitas