38 pengetahuan  dan  pemahaman  konsep-konsep  IPA  yang  bermanfaat  dan  dapat
diterapkan  dalam  kehidupan  sehari-hari;  3  Mengembangkan  rasa  ingin  tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi
antara  IPA,  lingkungan,  teknologi,  dan  masyarakat;  4  Mengembangkan keterampilan  proses  untuk  menyelidiki  alam  sekitar,  memecahkan  masalah,  dan
membuat  keputusan;  5  Meningkatkan  kesadaran  untuk  berperan  serta  dalam memelihara,  menjaga,  dan  melestarikan  lingkungan  alam;  6  Meningkatkan
kesadaran  untuk  menghargai  alam  dan  segala  keteraturannya  sebagai  salah  satu ciptaan  Tuhan;  7  Memperoleh  bekal  pengetahuan,  konsep,  dan  keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMPMTs. Dalam  Permendiknas  No.  22  Tahun  2006  tercantum  bahwa  ruang  lingkup
bahan kajian IPA untuk SDMI meliputi aspek-aspek berikut: 1 Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan
lingkungan  serta  kesehatan;  2  Benda  atau  materi,  sifat-sifat  dan  kegunaannya meliputi: cair, padat, dan gas; 3 Energy dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi,
panas,  magnet,  listrik,  cahaya,  dan  pesawat  sederhana;  4  Bumi  dan  alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
2.1.7 Pembelajaran IPA di SD
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi mata pelajaran IPA di  sekolah  dasar  menyebutkan  ruang  lingkup  bahan  kajian  IPA  untuk  sekolah
dasar  meliputi  aspek-aspek  berikut:  1  Makhluk  hidup  dan  proses  kehidupan, yaitu  manusia,  hewan,  tumbuhan  dan  interaksinya  dengan  lingkungan,    serta
kesehatan; 2 Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
39 gas;  3  Energi  dan  perubahannya  meliputi:  gaya,  bunyi,  panas,  magnet,  listrik,
cahaya dan pesawat sederhana; 4 Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.
Pendidikan  IPA  di  sekolah  dasar  bertujuan  agar  siswa  menguasai pengetahuan,  fakta,  konsep,  prinsip,  proses  penemuan,  serta  memiliki  sikap
ilmiah, yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Samatowa 2011: 2 berpendapat bahwa IPA di SD seharusnya dapat memberikan
kesempatan  bagi  siswa  untuk  meningkatkan  rasa  ingin  tahu  mereka  secara alamiah.  Hal  tersebut  nantinya  akan  membantu  siswa  untuk  mengembangkan
kemampuan  bertanya  dan  mencari  jawaban  berdasarkan  bukti  serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Merujuk pada pendapat Samatowa tersebut,
dengan  menerapkan  model-model  pembelajaran  khususnya  pembelajaran  aktif active  learning  tipe  True  or  False  dan  Index  Card  Match  yang  dipilih  dalam
penelitian  ini,  nantinya  akan  lebih  memberikan  kesempatan  bagi  siswa  untuk berpartisipasi  aktif  dalam  pelajaran.  Sehingga  siswa  dapat  mengembangkan
kemampuan  untuk  bertanya,  mencari  jawaban,  menyampaikan  pendapat,  serta mengembangkan  cara  berpikir  ilmiah  yang  akan  bermanfaat  bagi  siswa  dalam
mempelajari alam sekitar.
2.1.8 Karakteristik Materi Struktur Bumi dan Matahari
Materi yang digunakan dalam penelitian adalah materi Struktur Bumi dan Matahari.  Materi  ini  terdapat  di  kelas  V;  semester  II;  Standar  Kompetensi  7:
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber  daya  alam;  Kompetensi  Dasar  7.3:  Mendeskripsikan  struktur  bumi  dan
40 matahari.  Materi  IPA  Struktur  Bumi  dan  Matahari,  bersumber  dari  tiga  buku
pelajaran, yaitu: 1 Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah Rositawaty, dkk  2008: 125-6; 2 IPA Salingtemas
5  untuk  SDMI  Kelas  V  Azmiyawati,  dkk  2008:  137-141;  dan  3  Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V Sulistyanto, Heri dan Edi Wiyono
2008:  152-5.  Karakteristik  materi  pelajaran  IPA  tentang  struktur  bumi  dan matahari sangat luas dan banyak menuntut siswa untuk mencatat, menghafal, dan
memahami  materi.  Sehingga,  dalam  materi  tersebut  lebih  banyak  nilai  kognitif daripada afektif maupun psikomotor.
Piaget 1988 dalam Rifa‟i dan Anni 2012: 34, usia peserta didik sekolah
dasar 7-11 tahun ada pada tahap operasional konkret. Peserta didik usia sekolah dasar selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat  membangkitkan  semangat  dan  antusias  siswa  untuk  belajar,  proses
pembelajaran  harus  bervariasi,  melibatkan  siswa  secara  langsung  dalam pembelajaran,  peninjauan  ulang  materi,  serta  yang  tidak  kalah  pentingnya  sajian
harus  dibuat  dan  dikemas  semenarik  mungkin  bagi  siswa.  Alternatif  model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi Struktur Bumi dan Matahari
dan sesuai dengan kebutuhan, serta karakteristik peserta didik sekolah dasar yaitu model pembelajaran True or False dan Index Card Match.
Model  pembelajaran  aktif  tipe  True  or  False  dan  Index  Card  Match merupakan  model  pembelajaran  yang  mampu  membuat  siswa  aktif  karena  siswa
dilatih  untuk  berani  mengemukakan  pendapatnya  di  depan  umum  dan  belajar
41 menerima  pendapat  orang  lain.  Selain  itu,  model  pembelajaran  tersebut  juga
mampu  menguji  pemahaman  dan  kecepatan  berpikir  siswa  terhadap  materi  yang telah  diterimanya.  Dengan  demikian,  siswa  dapat  belajar  dengan  suasana  yang
menyenangkan  untuk  belajar  dan  mengembangkan  materi  sesuai  dengan pengetahuan yang dimiliki, serta siap belajar dalam keadaan apapun.
2.1.9 Model Pembelajaran