57 Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran aktif tipe True or False dan Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA maupun mata pelajaran lain. Selain itu, penerapan model
pembelajaran True or False dan Index Card Match juga dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa. Akan tetapi belum diketahui model
pembelajaran aktif tipe mana yang lebih baik dan lebih efektif diantara model pembelajaran aktif tipe True or False dan Index Card Match dalam pembelajaran
IPA di kelas V SD. Berbeda dengan penelitian-penelitian tersebut, penelitian ini merupakan penelitian baru yang membandingkan penerapan model pembelajaran
aktif tipe True or False dan Index Card Match terhadap hasil belajar siswa kelas V sekolah dasar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Hasil belajar
dalam penelitian ini mencakup tiga ranah hasil belajar yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Adapun materi pembelajaran IPA dalam penelitian yaitu
mengenai Struktur Bumi dan Matahari.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada hakikatnya, proses pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan siswa serta lingkungannya. Guru hendaknya mampu menciptakan proses
pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta dapat memberikan makna pada siswa. Sehingga ilmu yang didapat siswa dapat diterima dengan baik dan
tersimpan dalam memori jangka panjang. Agar pembelajaran menjadi bermakna, maka siswa harus terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Salah satu
caranya yaitu dengan menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif,
58 interaktif, menyenangkan, serta dapat memberikan ruang yang cukup untuk
perkembangan fisik, psikologis, dan potensinya. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran diantaranya
yaitu model-model pembelajaran aktif. Model pembelajaran aktif memiliki berbagai macam tipe diantaranya adalah model pembelajaran True or False dan
Index Card Match. Kedua model tersebut cocok diterapkan dalam pembelajaran IPA di SD kelas V karena sesuai dengan karakteristik siswa SD yang masih
senang bermain. Sehingga model tersebut akan memberikan kesan bermakna pada siswa dalam belajar. Ketika pembelajaran menjadi bermakna, maka ilmu yang
didapat siswa akan menjadi lebih lama tersimpan dalam memori jangka panjang. Akan tetapi, setiap model pembelajaran pasti memiliki tingkat keberhasilan yang
berbeda-beda. Hal
tersebut disebabkan
oleh beberapa
faktor yang
mempengaruhinya. Seperti tingkat kecocokan model terhadap materi tertentu. Setiap model pembelajaran juga memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing yang akan mempengaruhi tingkat keberhasilan model tersebut terhadap hasil belajar. Atas dasar temuan pada penelitian terdahulu dan beberapa perbedaan
dari kedua tipe model pembelajaran aktif tersebut, penulis membandingkan penerapan model pembelajaran True or False dan Index Card Match terhadap
hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Kejambon 01 dan 08 Tegal .
Dari pemikiran tersebut, maka diharapkan setelah diadakan penelitian perbandingan antara kedua model pembelajaran aktif tersebut dapat diketahui
perbandingan hasil belajar kognitif siswa yang dicapai dalam mata pelajaran IPA kelas V SD. Kerangka berpikir dapat disajikan dalam bagan sebagai berikut:
59
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian