Teori McCelland Teori Motivasi

27 dengan lingkungannya, keberadaan seseorang dapat dikatakan tidak mempunyai makna. Ketiga, kebutuhan untuk bertumbuh growth need. Pada dasarnya, kebutuhan ini akan tercermin pada keinginan seseorang untuk bertumbuh dan berkembang. Kebutuhan ini, akan dapat terpenuhi ketika seseorang merasa mempunyai peluang untuk mengembangkan kemampuan diri dan menjadi dirinya seoptimal mungkin. Dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pada diri manusia, terdapat kesamaan antara Maslow dan Alderfer. Exsistence dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; relatedness senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow dan growth mengandung makna sama dengan self actualization menurut Maslow Kurniadin, 2012: 346. Namun masih terdapat perbedaan di antara keduanya. Menurut Alderfer kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah tidak harus dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian tingkat atas, sedangkan Maslow memandang pemenuhan kebutuhan berturut-turut dari yang paling rendah ke yang paling tinggi.

2.1.5.3 Teori McCelland

Menurut McCelland, pada dasarnya dalam diri setiap orang terdapat kebutuhan untuk melakukan perbuatan dalam memperoleh hasil yang sebaik- baiknya Surya, 2014: 57. Kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan berprestasi. McCelland mengatakan manusia pada hakikatnya mempunyai kemampuan untuk 28 berprestasi di atas kemampuan orang lain Mulyasa, 2009: 148. Setiap orang memiliki motif berprestasi yang berbeda-beda, ada yang bermotif tinggi dan ada yang bermotif rendah. Menurut McCelland, orang yang tergolong bermotif tinggi ditandai dengan tiga ciri yaitu: 1 menyenangi situasi yang menuntut tanggung jawab pribadi untuk menyelesaikan masalah; 2 cenderung mengambil resiko yang moderat dibanding dengan resiko rendah atau tinggi, dan 3 selalu mengharapkan balikkan nyata concrete feedback dari semua unjuk kerja yang telah dilakukannya Surya, 2014: 57. Selanjutnya McCelland dalam Mulyasa 2009: 149 mengatakan ada tiga kebutuhan manusia. Kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut: 1 kebutuhan untuk berprestasi, 2 kebutuhan untuk afiliasi, dan 3 kebutuhan kekuasaan. Pertama, kebutuhan untuk berprestasi, berupa kebutuhan untuk dapat sukses yang diukur sesuai standar keunggulan seseorang secara kompetitif. Kebutuhan ini oleh McCelland disebut dengan nACH the need for achievement Brotosedjati, 2011: 66. Kebutuhan untuk berprestasi adalah suatu daya dalam mental manusia untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan lebih baik, cepat, efektif, dan efisein dari kegiatan yang telah dilakukan. Kedua, kebutuhan untuk afiliasi, berupa kebutuhan untuk mendapatkan rasa kehangatan, persahabatan, dan saling tolong menolong. Mencakup segala kebutuhan untuk berhubungan sosial dengan orang lain. Kebutuhan afiliasi ini oleh McCelland disebut dengan nAFF the need for affiliation Brotosedjati, 2011: 66. Ketiga, kebutuhan kekuasaan, berupa keinginan untuk berpengaruh dan mengontrol orang lain. Kebutuhan kekuasaan yaitu mencakup segala kebutuhan 29 seseorang dalam memperoleh jabatan atau kedudukan dalam lingkungan kerjanya. Kebutuhan ini oleh McCelland disebut dengan nPWR the need for power Brotosedjati, 2011: 66.

2.1.5.4 Teori Dua Faktor