Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan Guru Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja

53 dimulai dengan sikap demokratis. Oleh karena itu, diperlukan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan suatu organisasi sesuai situasi tertentu. Faktor gaya kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan guru selaku bawahannya. Gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat ditunjukkan melalui perilaku dan strategi dalam memberikan teladan yang baik kepada para guru. Sejalan dengan pendapat Mangkunegara 2013: 136 menyatakan salah satu cara terbaik untuk membantu bawahan menyadari perlunya disiplin diri ialah dengan memberi mereka teladan yang baik. Perilaku kerja para guru biasanya mencerminkan perilaku kepala sekolahnya. Jika seorang kepala sekolah mampu menerapkan disiplin dengan baik, kemungkinan besar para guru akan berbuat demikian pula. Sebaliknya, jika seorang kepala sekolah tidak menunjukkan disiplin diri, maka kebanyakan para guru akan mencontoh perilaku yang demikian.

2.2.2 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kedisiplinan Guru

Motivasi kerja merupakan suatu bagian yang sangat penting dalam suatu lembaga khususnya lembaga pendidikan. Motivasi kerja dapat memacu seseorang bekerja keras sehingga mencapai tujuan yang optimal. Tidak jarang ditemukan guru yang kurang memiliki gairah dalam melaksanakan tugasnya, yang mengakibatkan kurang berhasilnya tujuan-tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kurangnya motivasi kerja. Motivasi kerja seorang guru sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Salah satu motivasi eksternal yang memengaruhi motivasi seseorang adalah sistem imbalan yang berlaku dan cara 54 penerapannya. Para guru cenderung akan mematuhi segala peraturan apabila ia merasa kerja kerasnya akan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan jerih payah yang diberikan kepala sekolah Barnawi, 2014: 117. Guru akan bekerja dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi kerja yang tinggi. Apalagi kegiatan yang dilakukannya menarik dan menyenangkan, maka guru akan bekerja lebih giat dan disiplin.

2.2.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja

terhadap Kedisiplinan Guru Seorang kepala sekolah perlu memiliki sebuah kemampuan dalam menggerakkan seluruh sumber daya organisasi terutama sumber daya manusianya yaitu para guru untuk melakukan apa yang diharapkan, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Cara kepala sekolah bertindak dalam memengaruhi bawahan membentuk suatu gaya kepemimpinannya. Salah satu faktor yang memengaruhi motivasi kerja seseorang adalah gaya kepemimpinan Danim, 2012: 19. Gaya kepemimpinan yang efektif akan tercipta apabila diterapkan dalam tempat dan suasana yang tepat. Faktor gaya kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan guru selaku bawahannya. Seorang kepala sekolah harus mampu menumbuhkan disiplin diri self discipline pada para guru. Peningkatan kedisiplinan guru juga diharapkan berpengaruh pada meningkatnya profesioanalisme tenaga kependidikan dalam mencapai hasil belajar peserta didik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Hubungan kerja sama yang baik antara kepala sekolah dengan bawahannya dapat menunjang kemantapan kegiatan kerja dan semakin maksimal 55 pencapaian tujuan sekolah. Gaya kepemimpinan yang mempunyai prinsip dan memaksimalkan potensi kerja yang dimilikinya, dan kemudian diikuti oleh bawahannya sehingga menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja. Dengan demikian, maka kesadaran untuk berdisiplin akan tumbuh tanpa paksaan dari pimpinan namun tumbuh dari dalam diri pribadi guru tersebut. Menurut Mulyasa 2009: 81 menyatakan dalam menumbuhkan kepala sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen pendidikan di sekolah diperlukan adanya peningkatan disiplin untuk menciptakan iklim sekolah yang lebih kondusif dan dapat memotivasi kerja, serta dapat menciptakan budaya kerja dan budaya disiplin para tenaga kependidikan dalam melakukan tugasnya di sekolah. Upaya kepala sekolah yang mendorong timbulnya kemauan yang kuat dan penuh semangat motivasi, serta membantu guru dalam menciptakan percaya diri tentang apa yang dilakukannya adalah benar, dengan tetap memberikan bimbingan dan pengarahan kepada para guru. Dengan adanya motivasi, maka mereka akan menentukan arah dalam melakukan hal yang harus dipatuhi dan dihindari.

2.3 Kajian Empiris