Teori Maslow Teori Motivasi

24 akan lemah karena sudah pesimis untuk meraihnya. Hal itu kemudian menjadi alasan perlunya seorang kepala sekolah sebagai pemimpin melakukan pembinaan motivasi kerja terhadap guru, supaya memiliki motivasi kerja yang tinggi.

2.1.5 Teori Motivasi

Teori motivasi didasarkan pada asumsi bahwa seseorang akan bekerja dengan baik bila diberi kesempatan dan dorongan yang tepat Kurniadin, 2012: 337. Sangat penting dalam motivasi, dengan memahami dan memenuhi kebutuhan guru sebagai harapan mendapatkan prestasi kerja terbaik yang dimiliki. Terdapat berbagai teori motivasi yang pernah dikemukakan oleh para ahli ilmu manajemen, antara lain:

2.1.5.1 Teori Maslow

Maslow 1954 dalam Brotosedjati, 2011: 63 yang mengembangkan konsep kebutuhan yang diyakininya merupakan hal mendasar bagi pribadi seseorang. Hierarki Kebutuhan Maslow menurut Mulyasa 2009: 146, dalam teorinya membagi kebutuhan manusia ke dalam lima kategori kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud meliputi: 1 kebutuhan fisiologis, 2 kebutuhan rasa aman, 3 kebutuhan kasih sayang, 4 kebutuhan akan harga diri, dan 5 kebutuhan aktualisasi diri. Tahap pertama, kebutuhan fisiologis physiological needs. Kebutuhan ini tingkat pemenuhannya bersifat mendesak, misalnya kebutuhan untuk memperoleh makanan, minuman, air, dan udara. Kebutuhan ini bersifat primer dan harus terpenuhi demi kelangsungan hidup. 25 Tahap kedua, kebutuhan rasa aman safety needs, yaitu suatu kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh rasa tenteram dan keteraturan yang diperoleh dari keadaan lingkungannya, misalnya kebutuhan akan pakaian, tempat tinggal, dan perlindungan dari bahaya serta ancaman. Seseorang akan merasa tenteram dengan terpenuhinya kebutuhan ini. Tahap ketiga, kebutuhan kasih sayang belongingness and love needs. Kebutuhan ini mendorong individu untuk mengadakan hubungan dengan individu lain, baik dengan sesama jenis maupun dengan yang berlainan jenis, di lingkungan keluarga ataupun di masyarakat, misalnya kebutuhan akan kasih sayang, penerimaan sebagai bagian dari suatu kelompok, dan dibutuhkan oleh orang lain. Manusia hidup sebagai makhluk sosial, sehingga dalam hidupnya membutuhkan bantuan orang lain. Tahap keempat, kebutuhan akan harga diri esteem needs, yaitu kebutuhan yang terdiri dari dua macam. Pertama adalah penghormatan atau penghargaan dari diri sendiri, dan kedua adalah penghargaan dari orang lain. Jika kebutuhan ini belum terpenuhi maka akan menimbulkan rasa kecewa yang dapat berpengaruh pada kualitas kerja seseorang. Tahap kelima, kebutuhan aktualisasi diri need for self actualization, yaitu kebutuhan tertinggi yang muncul apabila kebutuhan yang berada di bawahnya sudah terpenuhi. Dalam kebutuhan ini, seseorang diharapkan dapat menampilkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi, dsb. 26 Apabila kebutuhan fisiologi ini belum terpenuhi maka manusia terus berusaha memenuhinya, sehingga kebutuhan yang lain berada pada tingkat yang lebih rendah. Sebaliknya, apabila kebutuhan fisiologi telah terpenuhi maka kebutuhan berikutnya akan menjadi kebutuhan yang paling tinggi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hakiim 2009: 253 menyatakan tuntutan pemenuhan kebutuhan ini tumbuh secara bertahap, namun pada akhirnya merupakan kebutuhan yang terpadu.

2.1.5.2 Teori Clayton Alderfer