133
4.1.5.3 Persamaan Regresi Linier Berganda dari Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah X
1
dan Motivasi Kerja X
2
terhadap Kedisiplinan Guru Y
Gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan variabel bebas X
1
, motivasi kerja merupakan variabel bebas X
2
, dan kedisiplinan guru sebagai variabel terikat Y dalam penelitian ini. Hasil perhitungan regresi linier berganda
X
1
dan X
2
terhadap Y dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut: Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda X
1
dan X
2
terhadap Y
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
28,543 8,956
3,187 ,002
Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah ,373
,104 ,413
3,574 ,001
Motivasi Kerja ,149
,099 ,174
1,503 ,137
a. Dependent Variable: Kedisiplinan Guru
Persamaan regresi linier berganda variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan motivasi kerja X
2
terhadap kedisiplinan guru bertujuan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen jika nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan, serta untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah berhubungan positif
atau negatif. Persamaan regresinya dapat disimpulkan berdasarkan hasil output coefficients sebagai berikut:
Y
’
= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: = nilai prediksi variabel dependen
134 a
= konstan yaitu nilai jika X = 0 b
= koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan variabel yang didasarkan variabel X
X
1
= variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah X
2
= variabel motivasi kerja Dari tabel 4.16, koefisien regresi diperoleh nilai konstanta a sebesar
28,543 dan nilai koefisien regresi 1 b
1
sebesar 0,373 dan nilai koefisien regresi 2 b
2
sebesar 0,149. Nilai a merupakan besarnya nilai Y apabila nilai X = 0, sedangkan nilai b adalah nilai koefisien regresi Y atas X. Hasil perhitungan
regresi linier berganda menggambarkan hubungan variabel X
1
dan X
2
dengan Y, hasil persamaannya dapat dilihat sebagai berikut:
Y
’
= 28,543 + 0,373 X
1
+ 0,149 X
2
Dari persamaan regresi linier berganda di atas dapat disimpulkan konstanta sebesar 28,543 yang artinya apabila gaya kepemimpinan kepala sekolah X
1
dan motivasi kerja X
2
nilainya sebesar 0, maka kedisiplinan guru Y nilainya positif yaitu sebesar 28,543. Selanjutnya koefisien regresi kedisiplinan kepala sekolah
X
1
sebesar 0,373 yang artinya jika gaya kepemimpinan kepala sekolah mengalami kenaiakan 1 satuan, maka kedisiplinan guru Y akan mengalami
peningkatan sebesar 0,373 satuan. Koefisien bernilai positif yang berarti terjadi hubungan positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kedisiplinan
guru. Semakin baik gaya kepemimpinan kepala sekolah yang digunakan, maka akan semakin baik pula kedisiplinan guru.
135 Koefisien regresi motivasi kerja X
2
sebesar 0,149, artinya jika motivasi kerja X
2
mengalami peningkatan sebesar 1 satuan, maka kedisiplinan guru Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,149 satuan. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara motivasi kerja dengan kedisiplinan guru, semakin baik motivasi kerja maka semakin baik pula kedisiplinan guru.
4.1.5.4 Analisis Korelasi Berganda R