26 Apabila kebutuhan fisiologi ini belum terpenuhi maka manusia terus
berusaha memenuhinya, sehingga kebutuhan yang lain berada pada tingkat yang lebih rendah. Sebaliknya, apabila kebutuhan fisiologi telah terpenuhi maka
kebutuhan berikutnya akan menjadi kebutuhan yang paling tinggi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hakiim 2009: 253 menyatakan tuntutan pemenuhan
kebutuhan ini tumbuh secara bertahap, namun pada akhirnya merupakan kebutuhan yang terpadu.
2.1.5.2 Teori Clayton Alderfer
Menurut Brotosedjati, 2011: 66 teori ini menyatakan manusia membutuhkan ERG needs for existence, relatedness and growth. Kebutuhan
tersebut terdiri dari: 1 kebutuhan akan keberadaan existence; 2 kebutuhan
berhubungan relatedness; dan 3 kebutuhan untuk bertumbuh growth need.
Pertama, kebutuhan akan keberadaan existence. Dimana kebutuhan eksistensi merupakan keadaan untuk memperoleh hasil yang diinginkan oleh
seseorang ketika ia mengeluarkan usaha tertentu, sehingga dianggap seimbang. Ketika apa yang ia keluarkan mendapatkan penghargaan atau imbalan, maka
eksistensi tersebut diakui.
Kedua, kebutuhan berhubungan relatedness. Kebutuhan relasi, yaitu manusia tidak bisa hidup sendiri, melainkan harus terlibat dalam interaksi dengan
lingkungan manusia lainnya. Kebutuhan ini akan tercermin dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Tanpa adanya interaksi dengan orang lain dan
27 dengan lingkungannya, keberadaan seseorang dapat dikatakan tidak mempunyai
makna.
Ketiga, kebutuhan untuk bertumbuh growth need. Pada dasarnya, kebutuhan ini akan tercermin pada keinginan seseorang untuk bertumbuh dan
berkembang. Kebutuhan ini, akan dapat terpenuhi ketika seseorang merasa mempunyai peluang untuk mengembangkan kemampuan diri dan menjadi dirinya
seoptimal mungkin.
Dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dasar pada diri manusia, terdapat kesamaan antara Maslow dan Alderfer. Exsistence dapat dikatakan
identik dengan hierarki pertama dan kedua dalam teori Maslow; relatedness senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat menurut konsep Maslow
dan growth mengandung makna sama dengan self actualization menurut Maslow Kurniadin, 2012: 346. Namun masih terdapat perbedaan di antara keduanya.
Menurut Alderfer kebutuhan-kebutuhan tingkat bawah tidak harus dipenuhi terlebih dahulu baru kemudian tingkat atas, sedangkan Maslow memandang
pemenuhan kebutuhan berturut-turut dari yang paling rendah ke yang paling tinggi.
2.1.5.3 Teori McCelland