76 menggunakan indikator adanya tata tertib dan ketentuan-ketentuan, adanya
kebutuhan para pengikut, dan adanya sanksi bagi pelanggar.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
Sugiyono, 2013: 308. Penulis tidak akan mendapatkan data yang sesuai standar yang telah ditetapkan dalam penelitian, tanpa mengetahui teknik pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, angket, dan dokumentasi.
3.4.1 Wawancara
Sugiyono 2013: 188 berpendapat wawancara merupakan teknik pengumpulan data dimana pewawancara penulis atau yang diberi tugas
melakukan pengumpulan data dalam mengumpulkan data mengajukan pertanyaan kepada yang diwawancarai. Wawancara adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto, 2013: 198. Dalam penelitian ini, wawancara digunakan pada
penelitian pendahuluan untuk mencari dan mengumpulkan data berupa informasi tentang gambaran umum masalah yang muncul untuk kemudian dapat diteliti.
Penelitian ini menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur, dimana pelaksanaannya tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara
lengkap dan sistematis. Wawancara dilakukan terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Tlogowungu, yaitu Dra. Gumindar, MH.
77
3.4.2 Angket Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya Sugiyono, 2013: 193. Lebih lanjut, Arikunto 2013: 194 menjelaskan kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket cocok digunakan bila jumlah responden cukup
besar dan tersebar di wilayah yang cukup luas.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka disimpulkan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi dari responden
dengan cara mengisi pertanyaan atau pernyataan, yang kemudian dikembalikan kepada penulis. Angket merupakan metode pengumpulan data yang dapat
dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
Angket akan disebarkan dan diisi oleh guru di Gugus Diponegoro dan Gugus Ki Hajar Dewantara yang berisi pernyataan mengenai gaya kepemimpinan
kepala sekolah, motivasi kerja, dan kedisiplinan guru. Dalam penelitian ini menggunakan jenis angket tertutup dengan jumlah item dan alternatif jawaban
yang sudah ditentukan. 3.4.3
Dokumentasi
Menurut Riduwan 2015: 77 menjelaskan dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. Sedangkan menurut Musfiqon 2012: 131
78 mendefinisikan dokumen adalah kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam
bentuk teks atau artefak. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah tersedia dalam catatan dokumen, seperti konsep teori yang berkaitan
dengan variabel yang diteliti, indeks prestasi, jumlah anak, jumlah mahasiswa, catatan kinerja pegawai, volume penjualan, dan lain sebagainya Widoyoko, 2015:
50.
Kesimpulan dokumentasi merupakan pengumpulan fakta dan data yang berkaitan dengan variabel penelitian, meliputi benda-benda tertulis yang dapat
diperoleh langsung dari tempat penelitian. Data yang diperoleh dari dokumentasi
merupakan data pelengkap dalam suatu penelitian.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang surat perijinan, daftar nama-nama kepala sekolah dan guru di masing-
masing sekolah dasar yang menjadi sampel dalam penelitian di sekolah dasar Gugus Diponegoro dan Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Tlogowungu
Kabupaten Pati. Data-data yang berkaitan dengan variabel dalam penelitian ini
sudah tersedia dari tempat penelitian dan digunakan dalam melengkapi penelitian.
3.5 Instrumen Penelitian