Uji Prasyarat Penelitian Teknik Analisis Data Statistik

90 multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas, serta melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan, yang akan dijelaskan sebagai berikut:

3.6.2.1 Uji Prasyarat Penelitian

Pengujian prasyarat pada data yang telah diperoleh ini dilakukan sebelum melakukan analisis akhir pengujian hipotesis. Penelitian ini menggunakan uji asumsi dasar dan uji asumsi klasik regresi. Uji asumsi dasar yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji linieritas. Sedangkan uji asumsi klasik regresi menggunakan uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Perhitungan dalam pengujian prasyarat penelitian menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai uji prasayarat: 3.6.2.1.1 Uji Normalitas Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametrik. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian pada masing-masing variabel. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi, yaitu apabila data berasal dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka metode alternatif yang bisa digunakan adalah statistik non parametrik Priyatno, 2010: 71. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov dan diolah dengan bantuan program SPSS versi 20. Langkah pengujian menggunakan SPSS dilakukan dengan memilih menu Analyze → Non-parametic test → Legacy Dialogs → 1-sample K-S. Hasil output untuk uji normalitas dapat 91 dilihat pada nilai signifikansi Asymp Sig 2-tailed. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 Priyatno, 2010: 71. 3.6.2.1.2 Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui antara variabel X 1 dengan Y, maupun X 2 dengan Y apakah memiliki hubungan yang linier atau tidak. Uji linieritas dalam penelitian ini, dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi Linearity kurang dari 0,05 Priyatno, 2010: 73. Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji linieritas yaitu Klik Analyze – Compare Means – Means. Kemudian, masukkan variabel kedisiplinan guru Y pada kotak Dependent List, sedangkan variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah X 1 dan motivasi kerja X 2 ke dalam kotak Independent List. Selanjutnya, klik Options – pilih Test for Linearity – klik Continue – klik Oke. Hasil dari uji linieritas dapat dilihat pada otuput ANOVA Table pada kolom Sig.baris Linearity. 3.6.2.1.3 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi Priyatno, 2010: 81. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier di antara variabel gaya kepemimpinan kepala sekolah X 1 dan motivasi kerja X 2 . Dalam model regresi ini dapat memenuhi syarat apabila tidak terjadi multikolinearitas. 92 Pengujian multikolinearitas ini dapat dilihat dari nilai Inflation Factor VIF pada model regresi dengan bantuan program SPSS versi 20. Pengujian multikoliniearitas dilakukan dengan langkah-langkah klik Analyze – Regression – Linear – Klik Kedisiplinan Guru dan masukkan ke kotak Dependent – Klik Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lalu masukkan ke kotak Independent – Klik Statistics – beri tanda centang pada Collineary diagnostics – Continue - OK. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada output Coefficients, kolom Collinearity Statistics VIF. Menurut Santoso 2001 dalam Priyatno 2010: 81, pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. 3.6.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi Priyatno, 2010: 83. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya faktor lain yang memengaruhi penelitian di luar variabel yang diteliti pada model regresi. Model regresi dalam penelitian ini dapat memenuhi syarat apabila tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Spearman‟s rho, yaitu mengorelasikan nilai residual Unstandardized residual dengan masing-masing variabel independen. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20. Untuk melakukan analisis korelasi Sperman‟s rho dengan langkah klik Analyze – Correlate – Bivariate - Klik Kedisiplinan Guru dan masukkan ke kotak 93 Dependent – Klik Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja lalu masukkan ke kotak Independent – Klik Save – beri tanda centang pada Undstandardized – Continue - Ok. Selanjutnya melakukan analisis korelasi Spearman‟s rho, dengan langkah Klik Analyze – Correlate – Bivariate – Klik Undstandardized Residual, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja dan masukkan ke kotak Variables – hilangkan centang pada Pearson – centang pada Spearman – Ok. Hasilnya dapat dilihat pada output Nonparametric Correlatioan Correlation pada kolom Unstandardized Residual baris Sig. 2-tailed masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas Priyatno, 2010: 84.

3.6.2.2 Uji Hipotesis